Senin, 29 September 2025

36 Jam Menjelajah Singapura, Kuliner Lezat, Sejarah Mencekam, dan Panorama Spektakuler

Dari jajanan kaki lima Michelin di Little India hingga jembatan gantung di tengah hutan, ini panduan lengkap menikmati Singapura dalam 36 jam.

Editor: Suut Amdani
Chang W. Lee/The New York Times
WISATA SINGAPURA - Pengunjung melintasi TreeTop Walk di Macritchie Reservoir Park, Singapura, pada 2 Maret 2025. Dari jajanan kaki lima Michelin di Little India hingga jembatan gantung di tengah hutan hujan tropis — inilah panduan lengkap menikmati Singapura dalam 36 jam. 

Artikel ini ditulis oleh Nicholas Yong dengan judul 36 Hours in Singapore, diterjemahkan oleh Tribunnews.

TRIBUNNEWS.COM - Pernah diremehkan sebagai “titik merah kecil,” Singapura kini merayakan ulang tahun berlian sebagai negara kota yang merdeka, pusat kekuatan ekonomi, dan salah satu tempat terbersih dan teraman di dunia.

Dengan luas kurang dari 300 mil persegi, Singapura — bekas koloni Inggris — adalah keajaiban multikultural, multireligius, dan multibahasa, tempat gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan berdiri berdampingan dengan gereja dan masjid.

Selain Bahasa Inggris, bahasa yang paling umum digunakan adalah Singlish, bahasa kreol yang sering dikritik oleh pemerintah tetapi kini digunakan dalam kampanye pariwisata.

Di antara berbagai daya tarik Singapura adalah keberagaman makanannya yang memukau, tercermin dari 121 pusat jajanan terbuka dengan puluhan kios — beberapa di antaranya bahkan mendapat pengakuan Michelin — di mana harga makanan hanya sekitar 5 dolar Singapura (sekitar Rp 44 ribu).

Baca juga: Angkat Budaya Timor, Sanggar Tari dari Jaksel Ini Raih Award di Festival Seni Asia di Singapura

Cerah dan panas sepanjang tahun, Singapura adalah pilihan tepat untuk liburan akhir pekan sebelum melanjutkan perjalanan ke kawasan Asia Tenggara lainnya.

Itinerari

Jumat

Pukul 17.00 | Mulai dari Little India

Aromanya lebih dulu tercium sebelum terlihat: rempah-rempah, kari, dupa, dan jika sedang musimnya, mangga dan delima.

Kawasan Little India yang berlokasi di pusat kota ini adalah perpaduan semarak antara makanan, budaya, dan tradisi.

Jelajahi jalan-jalan kecil dan temukan seni mural, pasar, serta toko perhiasan dan suvenir.

Jangan lewatkan Kuil Sri Srinivasa Perumal dari abad ke-19 yang didedikasikan untuk dewa Hindu Wisnu, serta rumah warna-warni milik pedagang Tionghoa Tan Teng Niah (dibangun tahun 1900), satu-satunya vila Tionghoa yang masih tersisa di Little India.

Tujuan terakhir: Mustafa Centre, pusat belanja 24 jam yang menjual berbagai barang murah, camilan, dan oleh-oleh.

Pukul 19.00 | Makan dengan cara tradisional

Ada lelucon lama di kalangan wisatawan bahwa mereka berharap punya dua perut saat berkunjung ke Singapura.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan