Indonesia-Jepang Perkuat Kolaborasi Pendidikan dan Sosial Melalui Program Education Tour
Generasi muda Jepang memiliki ketertarikan besar terhadap budaya Indonesia, dan sebaliknya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Indonesia dan Jepang kini memasuki babak baru melalui peluncuran program kolaboratif Education Tour yang mengedepankan sinergi pendidikan, budaya, dan pemberdayaan sosial.
Program ini diinisiasi oleh Indonesia Research Institute bersama Universitas Respati Indonesia (Urindo) dan perusahaan travel ternama asal Jepang, Panorama JTB.
Presiden Indonesia Research Institute, Albertus Prasetyo Heru Nugroho, menekankan bahwa kerja sama ini lahir dari pemahaman terhadap potensi dan tantangan masing-masing negara.
“Kita sebenarnya memiliki sesuatu yang tidak dimiliki negara lain. Dalam dunia bisnis, kita selalu melihat dari tiga aspek utama: orang, barang, dan uang,” jelasnya kepada Tribunnews.com, Kamis (12/6/2025).
Ia menggarisbawahi bahwa Jepang memiliki kelebihan modal finansial namun kekurangan tenaga kerja, sementara Indonesia justru memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi.
Ketimpangan ini, menurutnya, adalah peluang untuk menjembatani kebutuhan kedua negara.
“Biasanya, kelemahan seperti kemiskinan dianggap sesuatu yang harus ditutupi. Namun kami melihatnya sebagai potensi pembelajaran jika dikelola dengan benar,” katanya.
Program ini memungkinkan peserta dari Jepang untuk belajar langsung dari realitas sosial di Indonesia.
Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan pertukaran wawasan, pengalaman, serta pendekatan pembangunan berkelanjutan berbasis pentahelix yakni kerja sama antara akademisi, dunia usaha, pemerintah, media, dan komunitas.
Rektor Universitas Respati Indonesia, Prof. Dr. Cicilia Windiyaningsih SKM MKes, menyambut antusias kerja sama ini yang sejalan dengan Tridharma Perguruan Tinggi.
“Kami sudah mempersiapkan program Education Tour, di mana mahasiswa dari Jepang akan belajar langsung tentang kehidupan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Fokus awal program akan menyoroti isu penting seperti gizi dan pangan bergizi, termasuk penanganan stunting. URINDO telah menetapkan Puskesmas Jipayung sebagai lokasi pengabdian masyarakat.
Selain itu, mahasiswa Jepang dan Indonesia akan saling bertukar pengalaman budaya dan kedisiplinan, termasuk dalam kunjungan ke destinasi unggulan Jakarta, RPTRA, sebuah ruang publik inklusif untuk segala usia.
Urindo juga menonjolkan dua pilar utamanya: sebagai Universitas Entrepreneur dan Universitas Ramah Lansia, menjadikan program ini inklusif untuk semua kalangan, termasuk lansia dan profesional yang telah pensiun.
Dari sisi mitra Jepang, Yohei Kimura, Direktur Manager Japan Related Business dari Panorama JTB, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar perjalanan wisata.
“Kami ingin menghadirkan program yang memiliki social impact. Tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga untuk pegawai dan profesional yang ingin mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat Indonesia,” katanya.
Kimura menilai Indonesia memiliki daya tarik kuat—baik dari sisi demografi, pertumbuhan ekonomi, hingga keberagaman budaya.
Ia juga menyebutkan bahwa generasi muda Jepang memiliki ketertarikan besar terhadap budaya Indonesia, dan sebaliknya.
“Kami ingin membangun keterikatan emosional. Dari hubungan antar-manusia (people), berkembang ke produk (product), dan akhirnya ke investasi (capital),” ujarnya.
Cicilia menambahkan bahwa program ini terbuka untuk berbagai bidang, seperti urban farming, robotik, manajemen rumah sakit, hingga pengembangan UMKM.
“Kami memiliki lebih dari 1.200 mahasiswa aktif dan jaringan rumah sakit luas di seluruh Indonesia. Banyak peserta program magister kami adalah direktur rumah sakit dari berbagai sektor,” jelasnya.
Urindo juga siap menyambut kolaborasi riset antarnegara yang akan mendukung reputasi akademik dan internasionalisasi kampus.
Erick Thohir Janji Tak Anakemaskan Sepakbola, Semua Cabor Dapat Perhatian Setara |
![]() |
---|
Rekap Hasil 32 Besar China Masters 2025: 7 Wakil Indonesia ke 16 Besar, Leo/Bagas Susul Fajar/Fikri |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 45, Mendiskusikan Vlog |
![]() |
---|
Pemerintah Janjikan Jutaan Lapangan Kerja Baru, KSPSI Minta Fokus ke Kualitas dan Pekerja Informal |
![]() |
---|
Menteri Mukhtarudin Tegaskan Komitmen Atasi Penumpukan Roster CPMI ke Korea Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.