Senin, 29 September 2025

Tren Perjalanan 2025: Wisatawan Sukai Destinasi Baru dan Tematik

Tren perjalanan tahun 2025 ini mencerminkan pergeseran pola wisata yang lebih berorientasi pada eksplorasi dan pengalaman otentik

|
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
dok. Kompas/Garry Lotulung
EKSPLORASI BUDAYA LOKAL - Warga Baduy Luar membawa batang pohon untuk dijual di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Jumat (15/10/2021). Wisata berbasis pengalaman dan autentisitas kini makin diminati wisatawan untuk didatangi seperti mengeksplorasi budaya lokal, wisata kuliner khas lokal, dan interaksi langsung dengan komunitas masyrakat lokal.   

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri pariwisata terus berkembang pesat, dengan tren perjalanan yang semakin dinamis.

Tahun 2025 diprediksi menjadi momentum kebangkitan sektor ini, didorong oleh meningkatnya minat wisatawan Indonesia untuk mengeksplorasi destinasi unik dan pengalaman perjalanan yang lebih personal. 

General Manager Communications & CRM Golden Rama Tours & Travel Ricky Hilton mengatakan, minat wisatawan Indonesia tahun ini bergeser ke destinasi yang menawarkan pengalaman unik seputar budaya, sejarah maupun alam. 

Beberapa tren utama yang terlihat adalah:

  • Wisata Berbasis Pengalaman dan Autentisitas – Wisatawan kini mencari eksplorasi budaya lokal, wisata kuliner khas, dan interaksi langsung dengan komunitas setempat.

Baca juga: Kolaborasi Sekolah Vokasi UGM dan Industri Wisata, Peluang Mahasiswa Genjot Skill di Dunia Kerja

  • Destinasi Alternatif dan Hidden Gems – Selain destinasi populer, minat terhadap destinasi baru yang menawarkan keunikan tersendiri semakin meningkat.
  • Sustainable & Green Travel – Kesadaran akan keberlanjutan meningkat, mendorong wisatawan memilih perjalanan ramah lingkungan seperti eco-tourism dan slow travel.
  • Travel Flexibility & Smart Planning – Digitalisasi industri perjalanan yang memungkinkan wisatawan merencanakan perjalanan dengan fleksibilitas tinggi, sehingga menantang agen perjalanan untuk beradaptasi dengan transformasi teknologi.

Menurut Ricky Hilton, General Manager Communications and CRM Golden Rama Tours & Travel, tren perjalanan tahun ini mencerminkan pergeseran pola wisata yang lebih berorientasi pada eksplorasi dan pengalaman otentik. 

"Wisatawan kini tidak hanya mencari destinasi populer, tetapi juga pengalaman yang lebih mendalam, baik dari segi budaya, sejarah, maupun gaya hidup lokal. EXTRA 2025 menjadi platform yang mempertemukan wisatawan dengan berbagai peluang perjalanan baru," ujarnya dikutip Rabu (5/3/2025).

Menjawab perkembangan tren pariwisata 2025, Golden Rama menjalankan beberapa strategi utama antara lain diversifikasi Destinasi & Produk Wisata melalui penyediaan pilihan destinasi yang lebih luas, termasuk destinasi eksklusif dan hidden gems yang semakin diminati wisatawan Indonesia.

"Kemudian paket wisata berbasis pengalaman melalui pengembangan paket perjalanan dengan pengalaman lokal yang mendalam, seperti culinary tour, historical tour, sport holidays, dan adventure travel," katanya.

 

Ricky mengatakan, mereka juga akan mengembangkan teknologi & layanan Digital melalui layanan e-travel assistant #tanyaGreta untuk mendapatkan informasi dan melakukan pemesanan dengan lebih mudah dan cepat.

Kerjasama dengan maskapai dan hotel mitra global untuk mendapatkan harga terbaik, fleksibilitas perjalanan, serta promo menarik.

"Dukungan terhadap Sustainable Tourism melalui pengenalan opsi perjalanan ramah lingkungan, hotel bersertifikasi green tourism, dan program edukasi wisata berkelanjutan," tuturnya.

Tren Destinasi Pariwisata 2025

Terkait dengan tren destinasi wisata tahun ini, Hilton bilang terjadi lonjakan minat pada destinasi yang menawarkan pengalaman berbeda dari sebelumnya. 

Beberapa tren destinasi utama untuk 2025 adalah:

1. Asia Timur & Tengah – Jepang, Korea Selatan, dan China tetap menjadi favorit, dengan meningkatnya wisata musim dingin dan festival budaya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan