Mengenal Kaohsiung, Kota Terbesar Kedua di Taiwan, Terkenal dengan Pelabuhan dan Wisatanya
Inilah sejarah dan tempat wisata populer di kota Kaohsiung, kota terbesar kedua di Taiwan setelah Taipei.
Dengan diterapkannya sistem ujian kekaisaran pada tahun 1666, China menancapkan budaya dan peradabannya di Kaohsiung dan Taiwan.
Kaohsiung berganti nama menjadi Takao pada akhir tahun 1600-an dan dibanjiri imigran dari Daratan China.
Dinasti Qing membawa Taiwan di bawah pemerintahan langsungnya pada tahun 1684 dan Kaohsiung kembali mengalami perubahan nama menjadi Kabupaten Fengshan, bagian dari Kota Taiwan.
Kaohsiung pertama kali dibuka sebagai pelabuhan saat Dinasti Qing.
Pada tahun 1895, Taiwan diserahkan ke Jepang sebagai bagian dari Perjanjian Shimonoseki yang mengakhiri perang antara Jepang dan China atas Korea.
Jepang melakukan banyak hal untuk kota Kaohsiung dalam hal pembangunan perkotaan.
Proyek pembangunan lainnya seperti pembangunan besar-besaran yang dilakukan di pelabuhan memberikan kota ini infrastruktur luar biasa yang dibanggakannya saat ini.
Jepang menamai wilayah Kota Kaohsiung pada 1 Oktober 1920 dan meningkatkannya menjadi Kota Kaohsiung pada 25 Desember 1924.
Pada akhir Perang Dunia II, Taiwan dikembalikan ke China.
Pada tahun 1979, pada tanggal 1 Juni, Kaohsiung menjadi kotamadya khusus yang diperintah langsung oleh Republik China.
Destinasi Wisata Favorit di Kaohsiung
Mengutip taiwanese-secrets.com, berikut adalah 4 tempat wisata terpopuler di Kaohsiung, Taiwan.
1. The Old British Consulate

The Old British Consulate merupakan bangunan berbata mereha yang menjadi rumah kolonial untuk Konsul Inggris.
Di dalamnya ada pameran kecil, tetapi pengunjung lebih banyak memilih untuk menikmati pemandangan kota dari halaman bangunan yang mengarah ke pelabuhan.