Menteri Susi Buka Festival Pulo Dua 2019
Dalam kesempatan tersebut ia didampingi Bupati Banggai Herwin Yatim, Wakil Bupati Banggai Mustar Labolo, dan Direktur Polair Polda Sulteng
"Laut adalah milik kita bangsa Indonesia bukan bangsa luar. Tapi bukan milik orang-orang rakus yang merusak lingkungan kita. Kalau perlu tidak usah tertarik dalam bisnis ikan hidup di sini. Ikan hias juga jangan diambil dengan portas apalagi terumbu karangnya, tidak boleh. Ibu tangkap kalau ada yang ngambil terumbu karang," tegas Menteri Susi.
"Ikan-ikan yang tidak boleh diambil jangan diambil. Lobster yang bertelur kembalikan. Itu satu lobster yang bertelur itu jutaan ekor. Bapak ambil satu ekor itu sama saja menghilangkan seratus ton-an lobster yang akan datang. Untuk siapa? Ya Bapak dan anak-anak Bapak. Tolong dijaga," imbuhnya.
Terakhir, Menteri Susi berpesan, pantai itu indah jika tidak ada sampah, terutama sampah plastik. Hal ini harus Menjadi perhatian Pulo Dua sebagai kawasan wisata.
"Bapak dan Ibu mau jualan pariwisata supaya orang datang. Tamu datang menyewa rumah-rumah bapak dan ibu, membeli makanan bapak dan ibu, membeli ikan-ikan yang bapak hasilkan dari laut, membayar untuk melihat keindahan isi laut Pulo Dua. Tapi kalau itu semua habis, tidak ada orang datang. Terlebih lagi jika pantainya kotor. Nanti kita jalan. Itu sudah ada botol-botol kemasan di depan. Pinasa (Pia Na Sampah, Ala/Lihat Sampah, Ambil), pinasa, ayo," pungkasnya.
Usai menyapa warga, tak ingin melewatkan keindahan lautnya, Menteri Susi menuju destinasi Pulo Dua yang dapat ditempuh sekitar 10 menit dari pulau utama, lokasi Festival Pulo Dua. Di sana ia bermain paddle dan snorkeling menikmati indahnya hamparan laut luas dan ekosistem bawah lautnya.