Mudik Lebaran 2019
Kena Macet di Tol Padat? Yuk Cicipi Kuliner di Pantura, Mau Plih Sate Maranggi atau Empal Gentong
Jika Anda sedang terjebak macet di tengah perjalanan kembali ke rumah setelah mudik, tak ada salahnya menikmati kuliner khas Pantura.
Indramayu
Ketika Tol Cipali beroperasi, Indramayu menjadi daerah yang paling terdampak. Rumah makan, bengkel, dan hotel di pantura Indramayu berangsur tutup.
Salah satu faktornya, pintu keluar tol di Indramayu hanya GT Cikedung Kilometer 137. Jaraknya sekitar 100 kilometer dari pantura dan pusat pemerintahan Indramayu.
Di sisi lain, di sekitar tol tumbuh usaha baru: rumah makan. Salah satunya, RM Taman Selera di Jalan Raya Subang, hanya dua menit dari GT Cikedung.
RM yang dilengkapi parkir dan mushalah ini dulunya berada di Losarang, jalur pantura.
Dengan menu khas masakan Padang, seperti rendang dan ayam balado, pemudik dapat menikmatinya mulai Rp 25.000 per orang.
Di dekat Taman Selera terdapat RM Indorasa. Menu ayam gulai, ikan goreng hingga telur balado disajikan secara prasmanan. Harganya pun terjangkau, mulai Rp 30.000 per orang.
Sekitar 10 menit dari GT Cikedung juga terdapat Warung Nasi Baraya di Jalan Cijelag – Cikedung, dekat areal persawahan. Aneka pepes hingga ikan goreng dapat dinikmati dengan biaya Rp 25.000 sampai Rp 40.000 per orang.
Cirebon
Dibandingkan Indramayu, Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon mampu meraup untung dengan kehadiran Tol Cipali.
Jarak tempuh yang sebelumnya lebih dari lima jam dari Jakarta ke Cirebon kini dipangkas menjadi 3,5 jam melalui Cipali.
Apalagi, terdapat lima pintu keluar tol di Cirebon, yakni GT Palimanan, GT Plumbon, GT Ciperna, GT Kanci, dan GT Ciledug.
Kuliner pun meraja. Dari data Badan Pusat Statistik Cirebon, jumlah rumah makan melonjak dari 129 pada 2013 menjadi 147 tahun 2017.
Umumnya, rumah makan tersebut menawarkan kuliner khas setempat, seperti empal gentong, nasi jamblang, docang, hingga nasi lengko.

Kuliner empal gentong
Salah satu pusat kuliner terdapat di jalur pantura Jalan Ir Juanda, Desa Battembat, Kecamatan Tengah Tani. Jaraknya hanya sekitar 4 kilometer dari GT Palimanan. Salah satu yang populer adalah Empal Gentong H Apud.
Didirikan sejak 1995 dengan menggunakan gerobak, Empal Gentong H Apud kini memiliki tiga cabang di Batttembat, Pasar Trusmi dan Jalan Tuparev.
Presiden Joko Widodo dan presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono telah mencicipi masakan serupa gulai dengan potongan daging sapi bercampur santan dan bumbu kuning itu.
“Dari dulu, Battembat menjadi pusat empal gentong karena di sini terdapat tempat pemotongan hewan. Sekarang, kalau ke Cirebon enggak makan empal gentong artinya belum ke Cirebon,” ujar H Machfud Abbas (63), pendiri Empal Gentong H Apud.
Di sekitarnya, berjejer toko kue dan oleh-oleh khas Cirebon seperti gapit dan kerupuk melarat. Seluruh produk itu dipasok oleh usaha rumahan warga setempat. Sayangnya, jalur tersebut menjadi salah satu titik rawan macet saat musim mudik.
Kuliner lain adalah nasi jamblang Bu Nur dan Mang Dul di Kota Cirebon. Makanan berisi nasi dan aneka lauk itu diyakini telah ada berabad silam lalu.
Uniknya, makanan ini dibalut daun jati. Sejak masa Sunan Gunung Jati, salah satu wali sanga yang pernah memimpin Cirebon, nasi jamblang diberikan kepada para pekerja. Daun jati dianggap dapat membuat makanan tahan lebih lama.
Aneka kuliner di jalur pantura itu dapat menjadi pilihan bagi pemudik agar tidak hanya mengandalkan tempat istirahat yang daya tampungnya terbatas.
“Apalagi, kalau keluar dan masuk tol lagi, tidak ada tambahan tarif. Perhitungan tarif berdasarkan jarak tempuh per kilometer di tol,” ujar General Manager Operasional PT LMS Suyitno.
Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengingatkan, pemudik agar bijak untuk menggunakan tempat istirahat agar tidak memicu kemacetan. Jika pengemudi dalam kondisi lelah, Djoko menyarankan agar keluar gerbang tol menuju ke jalur arteri agar dapat beristirahat dibandingkan harus terhadang antrean kendaraan ke tempat istirahat tol.
Untuk itu, jika macet menghadang di jalan tol, lebih baik anda keluar dari jalan tol untuk beristirahat sejenak sembari memanjakan lidah di jalur Pantura.
Dengan demikian, anda tidak hanya mengurangi potensi kemacetan di tempat istirahat, tetapi juga mendukung usaha rakyat, seperti rumah makan di pantura.