Minggu, 5 Oktober 2025

Ketika Mi Ongklok Menembus Batas Negara

Mi ongklok merupakan hidangan mi bercampur kol dan daun kucai, dengan kuah kental terbuat dari sari pati nabati, dan bagian atas disiram dengan...

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Mie ongklok 

Selain karena keterbatasan tempat bagi pengunjung yang makan di tempat, dia pun harus bijak meminta agar konsumen yang ingin membawa pulang mi ongklok, untuk bersabar.

”Karena begitu banyaknya pengunjung yang datang, maka pada akhir pekan, biasanya kami membagikan nomor antrean,” ujarnya.

Pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu tersebut, nomor antrean yang dibagikan bisa mencapai hingga nomor urut 200. Hal ini membuat antrean panjang pembeli hingga di tepi jalan di luar warung.

Rasa orisinal yang sangat lokal ini terekam erat dalam ”memori” indra pengecap dan pikiran sehingga kemudian membuat sebagian orang kangen untuk mencicipinya kembali.

Hal inilah yang kemudian membuat salah seorang pelanggan, warga Wonosobo, yang saat ini sudah tinggal di Belanda, bersikeras meminta agar mi ongklok buatan Waluyo dikirim ke tempat domisilinya saat ini.

Waluyo pun memenuhi keinginan ”nekat” tersebut. Biasanya, mi bersama sayuran langsung dikirim dalam kondisi mentah, untuk selanjutnya dimasak sendiri di di Belanda. Namun, untuk kuah, dia harus memberikan perlakuan khusus.

”Kuah kental yang sudah masak biasanya harus terlebih dahulu dimasukkan dalam freezer, kemudian saya kirim dalam kondisi beku keBelanda,” ujarnya.

Kerinduan akan kesederhanaan rasa ini jugalah yang menarik Iman (43), warga Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, untuk datang dan singgah ke warung mi ongklok Longkrang.

Sekalipun ada banyak pilihan warung, pilihan untuk menikmati mi ongklok selalu jatuh di warung ini.

”Mi ongklok Longkrang langganan saya sejak kecil. Menurut saya, racikan bumbu-bumbunya paling pas di lidah,” ujarnya.

Dalam perjalanannya membuka usaha, Waluyo mengatakan, mi ongklok Longkrang telah mampir, di lidah dari jutaan pelanggan, dari beragam kalangan, berbagai profesi, suku, etnis, dan lintas kewarganegaraan.

Berderet sejumlah nama dari tokoh, pesohor, dan pejabat telah singgah di warung ini, mulai dari para pelawak di masa lampau yang kini semuanya telah almarhum yaitu Ateng, Iskak, dan Bagyo, almarhum, Menteri Sekretaris Negara pada era Soeharto, Moerdiono, hingga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mi ongklok Longkrang juga pernah dicicipi oleh tamu-tamu asing Pemerintah Kabupaten Wonosobo, yang berasal dari 25 negara. Mereka menghabiskan setiap porsi yang terhidang, tandas tak bersisa.

Waluyo mengatakan, pernah pula seorang warga Inggris intens mengunjungi warung mi ongklok Longkrang. Belakangan, dia pun baru tahu, hal ini dilakukan sebagai bagian dari survei untuk sebuah website internasional yang memuat ulasan, informasi tentang hotel, kuliner di tempat-tempat tujuan wisata.

Mi ongklok Longkrang membuktikan bahwa cita rasa sedap masakan bisa diterjemahkan dalam banyak bahasa, menembus batas negara.... (REGINA RUKMORINI)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved