Minggu, 5 Oktober 2025

Pengalaman Unik Peserta Ekspedisi Spirit of Majapahit Sebelum Kapal Mereka Singgah di Taiwan

Perjalanan panjang Ekspedisi Kapal Spirit of Majapahit yang menempuh rute Jakarta-Pontianak-Brunei Darussalam-Filipina-Taiwan dan berakhir di Jepang.

Penulis: Regina Kunthi Rosary
Tribunnews.com/Regina Kunthi
Ekspedisi Majapahit. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal Spirit of Majapahit yang telah dilepas keberangkatannya oleh Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli pada 1 Mei 2016 di kantor Kemenko Maritim, saat ini telah sampai di Kaohsiung, Taiwan.

Perjalanan Kapal Spirit of Majapahit telah meninggalkan kawasan Filipina pada Kamis (2/6/2016) dan tiba di Pelabuhan Kaohsiung City, Taiwan, Senin (6/6/2016) pukul 10.00 waktu setempat.

Kedatangannya disambut oleh Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia untuk Taiwan (IETO) yang diwakili oleh Direktur Pariwisata dan Transportasi IETO, Agung Sepande beserta jajarannya, hingga Sekjen Walikota Kaohsiung City Ying-Pin Lin.

Dalam sambutannya, Agung Sepande menyatakan, dirinya bangga dengan pelayaran ini dan mengucap syukur kepada Tuhan bahwa awak kapal dapat selamat sampai Kaohsiung.  

Menurutnya, dengan adanya ekspedisi ini sekaligus menunjukkan kepada dunia atas kebesaran Nusantara di masa lalu.  

Selain itu, pihak IETO selaku perwakilan Indonesia di Taiwan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Taiwan, khususnya pemerintah daerah Kaohsiung atas bantuan dan kerja sama yang baik.

Selama menunggu keberangkatan ke Jepang pada 8 Juni 2016, kapal Spirit of Majapahit terbuka untuk umum.

Kapal tersebut kemudian akan melanjutkan perjalanan ke rute terakhir, yakni di Jepang.

Perjalanan panjang Ekspedisi Kapal Spirit of Majapahit yang menempuh rute Jakarta-Pontianak-Brunei Darussalam-Filipina-Taiwan dan berakhir di Jepang merupakan napak tilas sejarah kejayaan pelaut Indonesia pada abad ke-13 yang berhasil berlayar sampai Jepang.

Abad ke-13 merupakan masa kejayaan Kerajaan Majapahit dan sekaligus kejayaan pelaut Indonesia yang  perjalanannya menempuh sampai Jepang, namun sejarah ini tidak bertahan lama karena Hayam Wuruk wafat.

Dengan dasar inilah, sebagai kilas balik kejayaan pelaut kita, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya telah meluncurkan Ekspedisi Spirit of Majapahit dengan tema Napak Tilas Pelayaran Majapahit yang mengambil awal perjalanan dari Pantai Marina Ancol Jakarta untuk memulai ekspedisi menuju Pontianak. 

Setelah berhasil bersandar di Pontianak, Kalimantan Barat sebagai tempat persinggahan pertama pada tanggal 14-'17 Mei 2016, rute selanjutnya Brunei Darussalam merupakan tempat persinggahan ke dua dalam ekspedisi ini. 

Pada jadwal ekspedisi selanjutnya, kapal melewati persinggahan ke tiga yaitu Manila-Filipina, dilanjutkan ke persinggahan ke empat Taiwan dan akan menuju Jepang melalui Okinawa serta bersandar di pelabuhan akhir di Tokyo yang diperkirakan pada akhir Juni 2016.

Ekspedisi ini diharapkan mampu memotivasi generasi muda untuk kembali mencintai laut, sehingga akan mempercepat semangat nawacita mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

‎Kapal yang dinakhodai oleh Muhammad Amin Azis, dengan kru kapal antara lain Sugiyono, Syahrir, Andi Irham, Wahab, Andi Rahman, Muhammad Affan Afif Ismunandar, Najib Hasanul Arifin, dan Sumitro itu merupakan kapal replika dari masa kerajaan Majapahit di abad ke-13.

Ukuran kapal yang materialnya terbuat dari kayu itu adalah panjang 20 m dan lebar 4,5 m. 

Sebelum tiba di Taiwan, tim ekspedisi Spirit of Majapahit telah tiba di di Brunei Darussalam pada 22 Mei 2016.

Perjalanan ekspedisi Spirit of Majapahit banyak menyelipkan kesan.

Menurut cerita salah satu mahasiswa yang ikut dalam ekspedisi ini, Najib Hasanul Arifin, selama perjalanan dari Manila menuju Taiwan, ada pengalaman unik.

Selama perjalanan ombak cukup tinggi sekitar 2--3 meter selama 3,5 hari, perjalanan kali ini dinilai cukup lancar. 

"Ada kejadian 'unik' waktu kami mau masuk Luzon strait, di situ banyak persimpangan kapal dari berbagai negara, engine sempat dimatiin beberapa saat untuk menunggu giliran lewat, tiba-tiba ada beberapa merpati yang singgah di kapal yang di kedua kakinya ada gelang besi bernomor, bahkan ada salah satu burung ikut ke Taiwan hingga berlabuh di pelabuhan Kaohsiung baru terbang pergi," tutur Najib.

Ekspedisi Spirit of Majapahit ini menjadi salah satu implementasi langkah kongkrit untuk mendorong terciptanya Indonesia sebagai negara poros maritim dunia sekaligus membawa kembali cerita kekuatan maritim masa lalu. 

Ekspedisi Spirit of Majapahit l diharapkan menjadi salah satu sarana untuk terus mempererat hubungan kebudayaan dengan negara-negara yang disinggahi.

Terpenting, seperti kata Menko Maritim Rizal Ramli pada saat melepas delegasi Ekspedisi Spirit of Majapahit awal Mei lalu, ekspedisi ini diharapkan dapat mengirimkan simbol dan pesan bahwa pemerintah Indonesia ingin rakyatnya kembali mencintai laut.

“Sudah terlalu lama kita memunggungi laut, kita lupa bahwa negara kita merupakan negara yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia dan sejak abad ke-13, negara kita merupakan negara maritim yang paling berpengaruh,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved