Wisata Yogyakarta
Omah Dhuwur Kotagede, Restoran Mewah di Pusat Ibu Kota Kerajaan Mataram Yogya
Sebagai bekas pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam, Kotagede memiliki potensi yang begitu besar.
Satu porsi sop buntut berisikan beberapa potongan bagian buntut sapi dengan ukuran cukup besar.
Buntut tersebut dimasak di dalam kaldu ayam dengan tambahan beragam bumbu rempah bersama beberapa jenis sayuran.
Kuahnya yang tidak terlalu pekat terasa begitu segar dengan perpaduan bumbu rempah.
Buntutnya pun sangat empuk sehingga tidak kerepotan saat menyantapnya.
Emping, sambal lombok hijau, dan tempe goreng adalah pelengkap yang disajikan bersama menu yang satu ini.
"Yang juga spesial dari kami adalah beragam jenis minuman yang dibuat dari bahan-bahan alami," lanjut Irsyam.
Dicontohkannya, salah satu minuman unik yang akan sulit anda temukan di tempat makan lain adalah wedang lombok.
Sesuai dengan namanya, minuman ini memang menggunakan lombok/cabai.
Selain cabai, merica, serai, jahe, dan kayu manis adalah bahan-bahan yang juga digunakan untuk membuat wedang lombok.
Pedas, manis, dan menghangatkan begitu terasa saar mencicipinya.
Wedang ini akan semakin segar jika dinikmati dingin.
Tidak hanya wedang lombok, beberapa jenis minuman lain yang bisa dipesan adalah es jambu Selarong, wedang kapulaga, java punch, dan beberapa jenis minuman lainnya.
Meskipun saat ini lebih banyak menu-menu asli Indonesia, tetapi beberapa menu western masih tetap tersedia, seperti calamari, steak, dan spaghetti.
Di restoran yang setiap harinya buka dari pukul 11.00 hingga 22.00 ini menu makanan dapat anda nikmati mulai dari harga Rp.15 ribu.
Sejumlah fasilitas pun tersedia di Omah Dhuwur, mulai dari dua buah metting room, pilihan ruangan ber AC, dan toko souvenir.
"Di bagain belakang kami juga punya taman terbuka dan dua buah pendopo. Di sana bisa digunakan untuk beragam acara seperti wedding," kata Irsyam.(*)