Selasa, 7 Oktober 2025

Wisata Jatim

Jelajah Pesona Bawean Dari Surabaya Lebih Asyik dan Flesikbel Dengan Kapal Ferry

Inilah catatan perjalanan seorang traveler bernama Fifin Maidarina menjelajah Pulau Bawean dari Surabaya dengan kapal ferry.

Fifin Maidarina
Menu serba seafood mewarnai perjalanan kapan ferry dari Surabaya ke Pulau Bawean. (Fifin Maidarina ) 

Mistis tentang obat awet muda ? Yeah, hampir di semua air terjun seperti itu, jadi basuh saja muka dan bilas tangan, bila perlu sekalian mandi dan berendam di kolam cekungannya. Segar dan sehat tentunya.

Roti Canai

Sarapan yang cukup berat tadi pagi, membuat perut ini masih belum terasa lapar, meski sudah tengah hari. Tapi mas O’eng tetap saja mengajak kami mencicipi roti canai, khas pulau Bawean. Makanan dari India ini, menjadi salah satu yang khas di Bawean, karena penduduk Bawean yang pernah jadi TKI di Malaysia membawa kultur tersebut masuk ke pulau ini.

Canai yang tersaji, seporsi isi dua dan cukup tebal, namun tebalnya ini bukan karena tepung semata, tapi karena adanya telur yang dicampur acak dengan tepung, sehingga masih sangat terasa telurnya. Plus disajikan dengabkuah kare yang gurih nikmat. Dijamin ini bukan karena kami lapar, tapi memang enak rasanya.

Kolam Air Panas

Setelah mandi air terjun, jujugan terakhir adalah menuju kolam air panas Tapi sebelum sampai sana, kami mampir ke salah satu rumah warga, kenalan pak Lurah, untuk mencicipi legen khas Bawean. Orang Bawean sendiri jarang minum air legennya.

Mereka mengolahnya menjadi gula merah saja, kemudian dijual dengan bungkus daun jati. Hanya kepada pendatang saja, biasanya mereka ambilkan legen dari pohonnya, kemudian dimasak dengan cara dibakar dalam wadah bambu, kemudian menyajikannya sesaat setelah agak dingin.

Bau sangit khas bakaran, masih tercium saat kami meminumnya dari gelas, tapi rasanya sungguh segar, manisnya beda dengan legen yang biasa diminum di pulau Jawa.

Dan kami diberi gula merah khas Bawean, masing-masing segelondong kecil untuk dibawa pulang ke Surabaya. Ternyata ini wujudnya gula merah yang disajikan ibu Lurah tadi pagi dengan jahe saat sarapan.

Sebelum gelap, akhirnya kami sampai di kolam air panas, yang ternyata cuma kolam kecil, dengan sumber air panas yang mengucur di tengahnya.

Panas sekali sampai tidak kuat rasanya menceburkan seluruh tubuh ke dalam, hanya kaki yang kuat icip-icip menyentuh panasnya.

Tepat saat magrib, kami semua sudah kembali ke rumah pak Lurah dan siap disambut dengan menu serba ikan lagi. Sungguh istimewa hidup kami hari ini.

Yang pengin ke Bawean, jangan khawatir, karena sudah tersedia beberapa hotel ber AC di sekitaran pelabuhan atau dermaga pulau Bawan dengan beberapa warung di sekitarnya.

Menu, pastinya serba ikan dan memang sangat jarang dijumpai sayuran di sana, karena orang Bawean tidak suka sayur. Lauk ya ikan, tidak ada tahu, tempe ataupun ayam.

Jadi, tertarik ke Bawean? Yuks, dinikmati keindahannya, tanpa merusak alamnya. Jaga kebersihan dan berpakaian sopan, ketika berkunjung ke sana, karena masyarakat yang 100% muslim, masih belum terbiasa dengan gaya busana orang kota.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved