Sumatran Last Tiger” Berjaya di Festival Film New York 2016
Prestasi Wonderful Indonesia di kancah dunia benar-benar tak terbendung
“Dalam The Future Shock, Alvin Tofflre menyebut tiga gelombang revolusi industry. Pertama agriculture, kedua manufacture, ketiga teknologi informasi. Saat ini kita sudah melewati ketiganya, dan memasuki era revolusi baru, yang dinamakan cultural industry atau creative industry. Di sinilah bangsa ini bisa berkompetisi,” sebut Arief Yahya.
Prestasi demi prestasi di Kemenpar itu juga tidak lain dari sector kreatif. Bukan manufacture, atau pabrik-pabrik.
“Kita tidak mungkin bisa bersaing dengan China kalau bermain di manufacture. Tetapi kalau pekerjaan kreatif, saya yakin, kita tidak kalah. Kemenangan film documenter Sumatran Last Tiger ini adalah salah satu contohnya,” ujar Menpar.