Wisata Sumut
Entah Kenapa Banyak Orang Percaya Kalau Mandi di Pemandian Putri Hijau Ini Akan Enteng Jodoh
Entah mengapa banyak orang percaya kalau sering mandi di Pemandian Putri Hijau di Deli Serdang ini akan mudah urusan jodoh.
Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM - Pemandian Putri Hijau di Jalan Putri Hijau, Perumahan Putri Deli Namorambe, Deli Tua, Deli Serdang, Sumatera Utara, selalu didatangi banyak pengunjung, khususnya pada hari weekend atau libur hari besar.
Uniknya, ramainya pengunjung bukan tertarik pada wisata mandi, melainkan penasaran dengan kepercayaan sebagian orang yang mengatakan tempat tersebut merupakan pemandian Putri Hijau, permaisuri Raja Aru, yang konon bisa membuat istri-istri yang merasa suaminya berselingkuh akan kembali kepelukannya, para jomblo mendapatkan pasangan, pengangguran bisa mendapat pekerjaan, dan para pedagang mendapat pembeli yang banyak.
Dengan mengenakan baju mandi atau sarung, biasanya wisatawan mandi langsung dari pancuran dan membacakan keinginannya.

Ramainya suasana Pemandian Putri Hijau di Jalan Putri Hijau, Perumahan Putri Deli Namorambe, Deli Tua, Deli Serdang, Sumatera Utara. (TRIBUN MEDAN/ SILFA HUMAIRAH)
Ada jam-jam tertentu yang dianggap sakral, seperti menjelang matahari terbenam hingga malam hari. Ada yang membawa ayam kampung dan aneka seserahan seperti aneka bunga sebagai serahan.
Ichwan Azhari, sejarawan yang telah lama meneliti dan memperjuangkan realisasi kawasan tersebut menjadi cagar budaya, menuturkan, SK Dinas Pariwisata Deli Serdang terkait kawasan ini menjadi tempat cagar budaya sudah ada, tinggal realisasi perawatan dan pembangunan.
"Tempat ini selalu ramai, sumber airnya tidak pernah habis, terus mengalir. Baik penduduk dan wisatawan boleh mengambil air sepuasnya. Biasanya membawa galon, botol minuman besar hingga ember," katanya.
Menurutnya, keyakinan keampuhan mandi air Putri Raja bisa mengubah nasib, banyak dipercaya banyak kalangan.
Mulai orang Melayu, Batak hingga orang Tiongkok pun banyak datang ke sini minta rezeki, jodoh dan kesembuhan.
"Tidak bermaksud musrik, tapi pemikiran ini tidak salah juga dilakukan sebagai pemotivasi, penambah percaya diri. Jadi sayang sekali jika tempat ini tidak dijadikan tempat wisata atau cagar budaya untuk menarik wisatawan lebih banyak dari luar kota hingga luar negeri," tambahnya.
Ia menuturkan agar adanya perawatan hingga pembangunan untuk tangga, pondok-pondok pengunjung, hingga hiasan pancuran mata air Putri Hijau.

Ramainya suasana Pemandian Putri Hijau di Jalan Putri Hijau, Perumahan Putri Deli Namorambe, Deli Tua, Deli Serdang, Sumatera Utara. (TRIBUN MEDAN/ SILFA HUMAIRAH)
"Biar enak dipandang, karena pancuran yang sekarang hanya berupa pipa. Wisatawan juga terpaksa menumpuk di 1 pondok," tuturnya.
Jalan menuju ke pemandian harus turun tanjakan tanah yang cukup terjal. Ada rute ladang, tapi dipenuhi semak belukar. Tidak jauh dari pemandian, ada kolam atau danau serta pemandangan pepohonan rindang.
Jadi kegiatan menunggu antrian pemandian tidak akan bosan. Tidak sedikit pula wisatawan seperti sedang piknik, ada yang membawa tikar sendiri dan bekal untuk di makan di pinggir kolam dan di bawah pohon rindang.
Rani, pengunjung, menuturkan sering ke pemandian Putri Hijau untuk membawa orang tuanya yang sakit rematik. Biasanya mereka juga makan siang dengan membawa bekal sambil mengantri.