Selasa, 30 September 2025

Wisata Lampung

Air Terjun Curup Gangsa, "Surga" Terabaikan yang Ada di Way Kanan, Lampung

Setelah melewati sekitar 67 anak tangga, kami pun langsung takjub dengan apa yang dihadirkan di depan mata.

Tribun Lampung/Teguh Prasetyo
Curup Gangsa, Lampung. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Teguh Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Bermula dari sebuah foto tentang keindahan Curup Gangsa di Dusun Tanjung Jaya, Kampung Kota Way, Kecamatan Kasui, Kabupaten Way Kanan, menggoda keinginan menyambanginya.

Terlebih di foto tersebut, sangat terlihat keindahan air terjun yang memiliki tinggi sekitar 70 meter dan lebar kira-kira 20 meter, bagai air terjun Niagara di Amerika namun yang ini berukuran kecil.

Akhirnya kesempatan itu datang, saat Tribun Lampung melakukan perjalanan ke Way Kanan.

Sebelum tiba di Way Kanan, kami menjemput Arisandi Argasaputra, seorang penunjuk jalan kami yang ada di Kotabumi.

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, mobil yang kami tumpangi pun berhenti di areal parkir yang lumayan luas.

Hamparan sawah berundak-undak di sisi sebelah kiri air terjun, membuat pemandangan di sini sangat indah.


Setelah membayar biaya retribusi yang sangat murah, kami pun langsung menuruni anak tangga.

Meski sudah disemen, di beberapa bagian anak tangga ini masih tanah merah.

Bila turun hujan, jalan menurun ini sangat licin.

Setelah melewati sekitar 67 anak tangga, kami pun langsung takjub dengan apa yang dihadirkan di depan mata.

Air dengan debit yang begitu deras, turun dari atas dengan begitu lebar permukaannya.

Meski airnya tak begitu jernih, namun tetap menggoda untuk dicoba rasanya.

"Gila ini bagus banget. Nggak nyesel melakukan perjalanan jauh sampai enam jam untuk sampai di sini kalau pemandangannya seperti ini," ujar Rully yang berasal dari Tanggerang.

Hal itu pun diamini oleh Adi Wijaya. Pria asal Bugis yang berkuliah di Unila ini memang sangat penasaran dengan air terjun yang ada di Lampung.

"Ini bagus banget mas. Sayang saya nggak bawa tripod jadi nggak bisa maksimal ambil fotonya," sesalnya.

Kami pun langsung terjun ke dalam air, mencoba merasakan sensasi dingin aliran sungai yang dihasilkan.

Rrr.... rasa dingin langsung menyeruak saat kaki masuk ke dalam aliran sungai.

Kami pun memutuskan hanya bermain air saja, tidak mandi.

Di tempat ini, tampak puluhan pengunjung lain yang datang ke sini yang umumnya adalah anak muda dan berasal dari daerah sekitar Way Kanan.

Namun, kesenangan kami menikmati pemandangan indah itu tak bisa lama, karena tiba-tiba langit biru berubah menjadi sangat gelap dan pekat.

Mendung pun secara tiba-tiba datang mendekat. Akhirnya tak lebih dari satu jam kami di Curup gangsa, kami pun harus kembali dari pada kami kehujanan di sini.

Nama Curup Gangsa sendiri, berdasarkan penuturan masyarakat sekitar, berasal dari suara riak air terjun yang dianggap menyerupai suara seruling Gangsa.

Adapun seruling Gangsa ini merupakan suling bambu yang biasa digunakan masyarakat pada masa lalu. 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved