Kamis, 2 Oktober 2025

Wisata Gerhana Matahari Total

Begini Cara Selfie yang Aman Saat Suasana Gerhana Matahari

Ini cara selfie yang aman saat gerhana matahari yang akan melintas di Indonesia, Rabu pagi 6 Maret 2016.

Instagram eyehornbill
Memandang gerhana matahari dengan kacamata khusus. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Rona Rizkhy Bunga Chasana

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Perilaku masyarakat ketika menyambut gerhana matahari di 2016 pasti akan berbeda dengan perilaku masyarakaat saat gerhana matahari 1983.

Masyarakat di era orde baru masih kental dengan mitos dan takut untuk menghadapi gerhana secara langsung.

Sementara kini di 2016, masyarakat semakin berpikir maju dan justru lebih antusias untuk mengamati terjadinya gerhana matahari.

Kini teknologi semakin berkembang, dan selfie tampaknya telah menjadi budaya setiap masyarakat untuk mengabadikan momen mereka.

Adanya gerhana matahari total maupun sebagian di Indonesia pasti sangat dimanfaatkan masyarakat untuk mengabadikan momen tersebut.

Terlebih peristiwa gerhana termasuk fenomena langka yang mungkin akan terulang puluhan tahun lagi.

Ajang selfie di saat peristiwa langka terjadi pasti akan dilakukan banyak masyarakat di Indonesia.

Entah dilakukan untuk sekedar mengabadikan momen atau bahkan untuk ajang pamer di media sosial yang sudah dianggap wajar dikalangan masyarakat.

Namun, ada yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan selfie. Jangan sampai, selfie tersebut akan berakibat buruk bagi diri kita sendiri.

Terlebih saat ini banyak kasus selfie yang akhirnya memakan korban karena kurangnya kehati-hatian masyarakat.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa radiasi yang ditimbulkan dari cahaya matahari sangatlah tinggi, dan berpotensi merusak mata.

Apakah kemudian kita bisa melakukan selfie? Karena kita sebetulnya membelakangi matahari dan tidak melihatnya secara langsung.

Ataukah cara selfie masih berbahaya karena kita juga akan melihat pantulan cahaya dari handphone kita?

"Pancarannya sebenarnya tidak seberapa, karena handphone tidak seperti cermin. Jadi, pantulannya mungkin tidak terlalu terang. Tapi mungkin hasilnya tidak akan begitu bagus. Kita tidak akan mendapatkan wajah kita karena yang terlihat akan siluet. Yang kedua, cara tersebut tidak baik untuk handphone kita. Karena kamera ketika terlalu sering mengambil foto matahari lensanya bisa terbakar," ujar Rhorom Priyatikanto, Astronom Pusat Sains Antariksa LAPAN.

Sementara itu, jika kamera dipasangi filter untuk memperkecil kemungkinan bahaya kerusakan maka ketika melakukan selfie yang terlihat hanya bulatan matahari saja sementara daerah sekitar terlihat gelap.

Hal yang paling aman ketika melakukan selfie adalah dengan memfoto refleksi cahaya matahari yang ada di pakaian yang kita gunakan.

Untuk Yogyakarta sendiri yang mengalami gerhana sebagian maka bentuk gerhana matahari akan seperti bulan sabit.

Maka prinsipnya, kita melakukan selfie dengan adanya bayangan seperti bulan sabit yang ada di pakaian kita.

"Caranya, kita berdiri di balik pohon. Mudahnya adalah ketika cahaya matahari ada di arah timur antara matahari dan kita ada pohon. Nah, cahaya pohon tersaring oleh dedaunan tersebut. Ada beberapa seberkas cahaya yang melewati celah antara pohon itu akan sampai ke badan kita," jelas Rhorom Priyatikanto.

Cara tersebut juga pernah diabadikan oleh Simon Fishley, Shout African Astronomical Observatory (SAAO) yang memotret pakaian yang dikenakan dengan berdiri di balik pohon saat gerhana matahari cincin 2009.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved