Jumat, 3 Oktober 2025

Wisata Bangka Belitung

Agrowisata Lada, Destinasi Unik yang Hanya Ada di Bangka Belitung

Tanaman yang memiliki nama latin Piper Ningrum ini sudah dibudidayakan masyarakat Bangka sejak ratusan tahun silam.

Bangka Pos/Iwan Satriawan
Agrowisata lada di Bangka Belitung. 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Hijaunya deretan tanaman lada yang berbaris rapi di atas kayu rambatan menyambut kedatangan kami di kebun percontohan milik Badan Pengelola, Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) Babel di Desa Cambai, kabupaten Bangka Tengah.

Di areal seluas 6,5 hektar ini ‎berbagai jenis varietas komoditas andalan perkebunan masyarakat Pulau Bangka itu tumbuh dengan subur.

Ada varietas lada Petaling I dan II, Merapin hingga varietas Natar I dan II.

agrowisata
Agrowisata lada. (Bangka Pos/Iwan S)

Suasana alam yang masih alami dengan hutan alami dan kicauan burung hutan menjadikan kawasan ini begi‎tu asri.

Sebuah rumah panggung khas Bangka berdiri megah ditengah tengah kebun.

‎Ada beberapa bak beton untuk perendaman lada plus lantai beton yang luas untuk pengeringan lada dibangun khusus disini lengkap dengan areal pembibitan lada.

Untaian buah lada berwarna merah bergantungan di rimbunnya pohon lada tentu menjadi pemandangan yang tidak bisa di temui ditempat lain.

‎Kawasan kebun percontohan lada milik BP3L Babel ini adalah salah satu destinasi wisata yang layak diperhitungkan jika berkunjung ke Pulau Bangka karena hanya ada di Pulau Bangka.

Lokasinya yang hanya sekitar 15 KM dari Kota Pangkalpinang dan dekat dengan bandara serta hotel berbintang menjadikan kawasan ini mudah kunjungi.

Di sini pengunjung bisa menyaksikan langsung bagaimana pengolahan lada dari mulai memetiknya, perendaman, pengeringan hingga menjadi butiran rempah-rempah siap ekspor.

Pengunjung juga bisa langsung belajar bagaimana budidaya dan perawatan tanaman lada d‎ari staf BP3L Babel.

Kebun percontohan itu, selama ini menjadi tempat pelatihan mahasiswa UBB, masyarakat umum.

"Tiap hari ada saja yang datang kesini. Ada juga peneliti dari Prancis yang beberapa bulan melakukan penelitian disini. Selain itu pihak importir lada dari Jermang, Jepan, Belanda, Malaysia juga sering datang kesini," ungkap Ketua BP3L Babel Zainal Arifin, Selasa (16/2).

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved