Wisata Sumut
Sama-sama Indah, Ini Beda Pesona Kebun Teh di Pulau Jawa Dibanding di Simalungun, Sumut
Sama-sama memesona, ini beda keindahan Kebun Teh di Pulau Jawa dibanding di Sidamanik, Simalungun, Sumut.
Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM - Tidak lengkap rasanya jika menyambangi Pematangsiantar atau Simalungun jika tidak menyusuri kebun teh Bah Butong.
Kebun teh ini berada di sepanjang jalan ini, kiri kanan pemandangan hijau asri teh terbentang luas dan menyejukkan udara di jalan Kecamatan Sidamanik, Simalungun, Sumatera Utara.
Keindahannya layak disandingkan menyaingin keindahan kebun teh di Pulau Jawa.
Kebun teh ini memiliki pemandangan tanaman teh berbukit-bukit yang indah. Biasanya bagi yang hobi photo menjadi tempat yang sangat menarik untuk dapat menyalurkan hobinya.

Sejumlah buruh petik teh memetik daun teh di perkebunan teh milik PTPN IV Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (22/9/2014). Buruh petik daun teh mendapat upah Rp55 ribu hingga Rp150 ribu perkilogram daun teh per hari dengan jam kerja dari pukul 07.00 - 15.00.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sepanjang menyusuri kebun, wisatasan juga akan menikmati aroma teh yang harum dan segar. Udara yang sejuk dan suasana hening yang tentram.
Hamparan hijaunya kebun-kebun teh tersebut memang begitu menarik perhatian siapapun yang melintas di sekitar jalur, sehingga tak jarang wisatawan yang melintasi jalur tersebut pasti terlebih dahulu menyempatkan singgah untuk menikmati panorama ataupun sekedar berfoto-foto.
Wisatawan bukan hanya datang dari warga sekitar Sumatera Utara tapi juga luar kota.
Bahkan tidak sedikit, wisatawan yang awalnya akan ke Danau Toba, atau objek wisata air terjun Bah Butong atau Air Terjun Bah Biak berhenti sejenak di Kebun Teh Bah Butong untuk mampir.
Justin, Mandor Kebun Teh Sidamanik, menuturkan kebun teh milik PTPN IV kini banyak didatangi rombongan traveller, mahasiswa, peneliti hingga keluarga.
Walaupun tidak dibuka untuk umum, tapi pendatang terus berdatangan, sehingga kini kebun teh kini bisa dikunjungi dengan panduan pegawai pemetik teh atau izin dengan mandor.
Sebelumnya, kebun teh Bah Butong belum terkenal. Tapi, banyaknya penduduk yang mendokumentasikannya dan menyebarkannya di media sosial, maka berbondong-bondonglah orang ke sini.
"Ini karena media sosial pastinya, dulu gak ramai. Tapi sekarang malah hampir tiap hari ada saja yang datang sekadar berfoto atau bahkan piknik di tanah. Ya mereka izinnya bagus-bagus dan tidak mengotori dan merusak kebun teh. Tapi kalau ada yang tidak izin ya kita tegur," katanya.
Menurutnya, areal perkebunan ini sama sekali bukan lokasi wisata namun karena eksotikanya yang sangat indah dan menarik apalagi wisatawan yang selalu singgah ke area perkebunan ini, maka Kebun Teh Bah Butong terbuka untuk pendatang.

Sejumlah buruh petik teh memetik daun teh di perkebunan teh milik PTPN IV Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (22/9/2014). Buruh petik daun teh mendapat upah Rp55 ribu hingga Rp150 ribu perkilogram daun teh per hari dengan jam kerja dari pukul 07.00 - 15.00.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
"Wisatawan harus melapor terlebih dahulu ke kantor PTPN IV yang berada dekat dari kebun teh. Darisana, wisatawan akan akan ditemani oleh staf untuk berkeliling, dan praktik langsung memetik teh," katanya.