Wisata Yogyakarta
Mencicipi Gurihnya Bakso Paru Pak Kintel, Kuliner Legendaris di Yogyakarta
Berlokasi di jalan Jenderal Sudirman 57, bakso Pak Kintel menjadi salah satu bakso legendaris di Yogyakarta.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Bakso, seakan tidak ada habisnya membicarakan makanan yang satu ini.
Menjadi salah satu kuliner paling terkenal dan digemari.

Mi ayam Pak Kintel. (Tribun Jogja/Hamim)
Maka tak heran hampir di semua wilayah Indonesia terdapat penjual panganan berbahan dasar dari daging sapi ini.
Di Yogyakarta pun banyak penjual bakso, beberapa di antaranya cukup terkenal dan layak anda datangi,misalnya warung bakso Pak Kintel.
Berada di jalan Jenderal Sudirman 57, atau tepatnya di seberang jalan (utara) restoran capat saji McDonald, bakso Pak Kintel menjadi salah satu bakso legendaris di Yogyakarta.
Bakso ini mulai dirintis oleh Trisno Wiyadi atau yang banyak dikenal dengan nama Pak Kintel sejak awal 80-an.
"Dulu bapak pertama kali berjualan bakso dengan cara keliling di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta dan sering mangkal di sekitar Kantor Pos Besar. Kemudian pada tahun 1984 membuka warung di sini," ujar Subiyantoro, anak Pak Kintel yang turut berjualan bakso.
Setiap harinya warung bakso sederhana tersebut selalu ramai oleh pelanggan.

Warung Bakso Pak Kintel. (Tribun Jogja/Hamim)
Bakso Pak Kintel memang sedikit berbeda dengan kabanyakan bakso lainnya sehingga pelanggan selalu kembali makan bakso di sana.
Keistimewaan bakso yang satu ini adalah adanya potongan paru sapi dalam setiap porsinya.
Selain potongan paru, seperti bakso pada umumnya, semangkuk bakso Pak Kintel berisikan mie kuning, bihun, sawi, beberapa butir bakso daging sapi, tahu, taburan daun sledri, dan bawang goreng, kemudian disiram dengan kuah.
Bakso yang diproduksi sendiri tersebut rasanya gurih dengan tekstur yang lembut.
Tambahan paru goreng yang rasanya gurih manambah variasi rasa bakso.
Kuah bakso Pak Kintel terlihat bening, tetapi rasa kaldunya cukup kuat dan mantap. Tambahan sambal dan kecap, membuat rasanya semakin nendang.
Subiyantoro atau yang akrab disapa Anto mengatakan, selain ada di bilangan jalan Jenderal Sudirman, saat ini warung bakso Pak Kintel juga buka di bawah jembatan layang Janti.
"Yang di bawah jembatan layang Janti yang nunggu bapak. Saya disuruh jualan di sini," ujar Anto.
Selain menyediakan bakso, warung yang setiap harinya buka dari jam 09.00 pagi ini juga menyediakan mie ayam.
Rasa mie ayamnya pun tidak kalah dengan menu baksonya. Mie yang lumayan kenyal, sangat pas disantap bersama cincangan daging ayam yang gurih dan sedikit manis.
Sebagai pelengkap kedua hidangan tersebut, pengunjung bisa memesan es campur.
Hidangan manis dan segar ini berisikan cin-cau, nata de Coco, rumput laut, beberapa potongan buah seperti melon, kemudian diberi sirup dan disiram dengan susu kental manis.
Untuk harga, anda tidak usah khawatir karena satu mangkuk bakso dapat dinikmati hanya dengan Rp. 9 ribu.
Sedang untuk mie ayamnya cukup dengan Rp.8 ribu.
Pengunjung juga bisa memesan mie ayam bakso dengan harga Rp. 11 ribu, dan untuk es campur, harganya hanya Rp.3.500.(*)