Kamis, 2 Oktober 2025

Travel Story

Cirebon Mulai Dilirik Warga Jakarta Sebagai Tempat Tujuan Berlibur, Ada Apa Saja di Sana?

Cirebon menawarkan ”pelarian” baru bagi warga Jakarta ketika kawasan Bandung dan Puncak tidak lagi menarik didatangi untuk melewatkan akhir pekan.

KOMPAS/LUSIANA INDRIASARI
Docang, makanan khas Cirebon. 

Tradisi ziarah makam, misalnya, sudah sangat mengakar pada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.

Ziarah ke makam wali ini merupakan kepanjangan dari tradisi hinduisme bernama upacara srada.

Tradisi semacam ini sudah ada sejak masa pemerintahan Hayam Wuruk, Raja Majapahit yang memerintah sekitar pertengahan abad ke-14.

Srada merupakan upacara untuk memuliakan leluhur yang sudah meninggal.

Dari kata srada muncul istilah nyadran yang sangat dikenal masyarakat Jawa. Tradisi nyadran adalah kegiatan menziarahi makam leluhur.

Biasanya nyadran ini dilakukan mendekati bulan puasa.

Tidak heran jika menjelang bulan Puasa, jumlah pengunjung di makam Gunung Jati semakin membeludak.


Sisi lain pemandangan taman sari Goa Sunyaragi, di Cirebon, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Tampak bangunan batu bata dengan dekorasi batu karang. (KOMPAS/LUSIANA INDRIASARI)
 

Di situ pengunjung yang datang tidak hanya mereka yang beragam Islam, tetapi juga mereka yang beragama Buddha dan Khonghucu dari etnis Tionghoa.

Kedatangan mereka adalah untuk menziarahi makam Ong Tien.

Untuk menziarahi Ong Tien disediakan tempat khusus, yakni di sebelah barat serambi depan kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati.

Di dalam kompleks pemakaman itu berdiri sebuah masjid yang semua tiangnya terbuat dari kayu.

Nama masjid itu adalah Dog Jumeneng atau kini disebut Masjid Agung Sunan Gunung Jati.

Ada juga Gedung Jimat tempat menyimpan banyak guci-guci keramik kuno dari zaman Dinasti Ming Tiongkok dari abad ke-14-17, juga keramik dari Eropa, terutama dari negara Belanda.

Sebagian keramik ditempatkan sebagai pajangan, menempel pada dinding bangunan makam.

Jadi dalam sehari, Anda akan bisa mendapatkan begitu banyak kisah sejarah dari satu kota bernama Cirebon. (Lusiana Indriasari)

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved