Wisata Sulsel
Menyusuri Cam River, Cambridge, Inggris, Napak Tilas Keindahan Abad Pertengahan
Inilah sungai yang membelah kota Cambridge, sekaligus menjadi latar belakang penamaan kota yang berjarak 200 km sebelah timur Istana Buckhingham.
Laporan Wartawan Tribun Timur, Thamzil Thahir
TRIBUNNEWS.COM, CAMBRIDGE - Cam River adalah sungai dangkal yang membela kota Cambridge.
Namun hanya bantaran sejauh 1.1 km yang selalu laku dijual dan banyak rakit yang melintas.
Di bantaran 1.1 km itulah terdapat tujuh kampus tua yang mengubah Inggris, bahkan dunia, membeberkan bukti-bukti peradabannya.
Bangunan tua, gereja, kampus, jembatan berusia 700 tahun, pohon ratusan tahun yang tetap kokoh, hingga taman rumput seluas lapangan sepakbola di sepanjang jalur.
Hari Selasa (1/12/2015) hingga Rabu (2/12/2015), LSI mitra utama international Bosowa School di Inggris, memberi kejutan.

Paket wisata menyusuri Sungai Cam, Cambridge. (Tribun Timur/Tamzil Thahir)
Saat 24 siswa SMP diajak ke Museum Teknologi di Jesus Lane, 49 siswa level menengah atas dari Makassar dan Bogor, diajak menyusuri Cam River.
Inilah sungai yang membelah kota Cambridge, sekaligus menjadi latar belakang penamaan kota yang berjarak 200 km sebelah timur Istana Ratu Inggris di Buckingham, London ini.
Di Cambridge, tur menyusuri sungai ini diistilahkan dengan punts, bukan rowing atau mendayung.
Dikatakan punts, sebab pemandu perahu tidak menggunakan dayung untuk mengarahkan laju perahu melainkan tongkat panjang sekitar 2.1 m yang dibenamkan ke dasar sungai.
Di King Parade, depan gerbang utama kampus Cambridge Uni, para pemandu wisata menjual paket susur sungai sedangkal 1.1 meter ini dengan nama, tur wisata alumni.
Namun kemarin, jangankan jadi alumni, peserta tur susur Cam River belum lagi mahasiswa.
April 2016, mendatang mereka baru akan mengikuti Ujian Nasional (UN) untul dinyatakan laik lanjut di jenjang universitas.
Dengan modal student card, LSI, para siswa SMA kelas III ini, dapat diskon hingga 20 persen dari Cambridge Chauffeur Punts.
Inilah salah satu jasa penyewaan rakit tertua dan ternama di Silver Street, sebelah selatan Queens College.
Satu perahu kayu besar bisa memuat 15 orang dewasa.
Untuk tur susur sungai sejauh 1 km itu, siswa BIS memakai 3 perahu.

Menyusuri Cam River, Cambridge. (Tribun Timur/Tamzil Thahir)
Mereka naik pas dibawah jembatan Silvers Street, disisi utara Mill Pound.
Kolam (Pound) ini memang tembus di Mill Road dan Mill Lane, salah satu jala utama di kota CamBridge.
Pemandangan pertama yang bisa dilihat di jalur ini adalah Queens College, Saint Catherine Colleges, dan perpustakaan kampus tertua dan kedua terbesar di Inggris, University Library.
Sepanjang jalur sungai, ada ratusan bebek yang terbang dan berenang mengikuti perahu.
Memang kerap, wisatawan memberi remah roti, cracker untuk bebek yang hidup di area taman rumput yang berada di belakang dan depan kampus.
Pemandangan kian menakjubkan, dan seakan berada di abad ke-14 saat melintasi lapangan rumput King Colleges dan Clare Colleges.
Lapangan rumput yang tarawat di antara pohon-pohon yang berusia ratusan tahun itu, seluas dua kali lapangan sepak bola.
Dua menara King Chapel, di samping King College, dan gedung tua laiknya asrama di film Harry Potter, membuat Clark, pemandu rakit kami terpaksa berhenti dan memelankan laju perahu.
Ada beberapa siswi yang ingin mengabadikan pemandangan abad pertengahan itu dari sungai.
Siswa lain juga ingin berpose di bibir gedung kampus Gonville & Calus College serta gedung Senat Colleges.
"Kalau dari King Parade kita sudah selfie, ini dari sungai, dari angel yang berbeda," kata Andi Adinda Salsabila, putri salah satu pengusaha asal Makassar, Andi Rukman.
Para penumpang perahu terdiam, saat berada di bawa terowongan jembatan King College. Inilah jembatan konstruksi lime stone tertua di Sungai Cam.
Usianya hampir 700 tahun, seusia dengan kampus King College, yang dibangun dimasa Raja Hendri (1295).
Perahu baru berbalik arah saat melintasi kelokan di depa St Johns College.
Butuh waktu sekitar 40 menit untuk melintasi 8 kampus tua di sepanjang sungai yang lebar dua sisinya bisa dijangkau dengan lemparan batu orang dewasa.