Selasa, 30 September 2025

Wisata Sumut

Ini Langka Tapi Seru, Arung Jeram Pakai Ban Dililit ke Ember, Cuma di Bukit Lawang, Langkat

Ini langka tapi seru. Arung jeram pakai ban yang dililit-lilit dalam ember. Cuma di Bukit Lawang, Bahorok, Kabupaten Langkat.

Foto-foto: Tribun Medan/ Silfa Humairah
Dua wisatawan asing sedang mengikuti petunjuk instruktur untuk menikmati arung jeram ban di Bukit Lawang, Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Menikmati arus sungai Bahorok dengan cara ber-arung jeram menggunakan ban menjadi wisata favorit di Bukit Lawang, Bahorok, Langkat.

Ban diikat dengan tali timba untuk bentuk jaring-jaringnya agar penumpang bisa duduk di antara jaring tersebut.

Tiap ban diduduki 2 penumpang dan jika berombongan biasanya ban akan disatukan dan diikat dengan tali timba pula sesuai jumlah penumpang yang akan naik.


Persiapan arung jeram pakai ban di Bukit Lawang, Kabupaten Langkat.

Dengan ban itu pula sensasi kena arus sungai cukup memacu adrenalin dan membuat penumpang ban tidak bisa berhenti menjerit.

Arung jeram yang unik, karena saat mengenai arus kuat, ban-ban yang disatukan jadi panjang seperti kereta api itu akan berkelok-kelok seperti gerakan ular.

Ada rute panjang selama sejam untuk menyusuri sungai Bahorok dan melihat banyak pemandangan sekeliling sungai, seperti air terjun, jembatan gantung hingga pondok di kanan-kiri dan pemandangan pepohonan rimbun hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Hendrik, pemandu wisata menuturkan, wisata kawasan TNGL cukup luas dan memiliki banyak pintu masuk, bisa dari Bukit Lawang, Tangkahan, Glugur hingga Batu Rongring.

Begitu pula wisata arung jeramnya, bisa menyusuri sungai Buluh di Tangkahan, menyusuri sungai Glugur di Glugur dan sungai Bahorok di Bukit Lawang.

"Dan tiap tempat menawarkan pemandangan berbeda-beda pula dan memiliki sudut yang tetap membuat takjub pula," katanya.

Kalau arus di sungai Bahorok lebih cocok arung jeram. Arusnya banyak dan kuat, jadi kerap memberi cipratan-cipratan air saat ban melewatinya, tambah Hendrik.

Untuk mendayung dan mengelakkan terbawa arus, tiap rombongan ban akan memiliki 2-3 pemandu, 1-2 orang di belakang untuk menjaga barang penumpang agar tidak hanyut dan mengelak-ngelakan ban agar tidak kena batu atau sangkut dan 1 pemandu berada di depan untuk mendayung dan mengarahkan ban penumpang

"Jadi peserta arung jeram tinggal duduk manis sambil menikmati arus sambil menjerit-jerit merasakan sensasi goncangan arus dan cipratan air yang tinggi hingga membasahi seluruh tubuh," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan