Wisata Jateng
Air terjun Jumog di Karanganyar Sempat Dijuluki Surga yang Hilang, Inilah Ceritanya
Inilah penyebab mengapa Air Terjun Jumog di Kabupaten Karanganyar sempat dijuluki Surga yang hilang.
Akhirnya, warga dan Pemerintah Desa (Pemdes) Berjo bergotong royong membabat semak dan membuka jalan sehingga air terjun ini bisa dilihat umum.
Tinggi air terjun ini hanya sekitar 30 meter. Debit airnya tak terlalu besar meski hujan turun. Juga, tak terlalu sedikit meski musim kemarau datang.
Airnya begitu jernih dan segar. Biasanya, pengunjung bermain dan merendam kaki di aliran sungai yang meneruskan limpahan air terjun.
Di depan air terjun, Badan Umum Milik Desa (BUMDes) Berjo yang mengelola tempat wisata ini membuat jembatan.
Lokasi ini menjadi tempat favorit pengunjung selfie, groufie atau foto berlatar air terjun.
Pengelola juga membuat bangku-bangku dari kayu yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk melepas lelah dan menikmati kawasan wisata ini.
"Saat hari libur atau event tertentu, kami menyediakan hiburan organ tunggal," kata Wanti, penjaga loket air terjun Jumog.
Fasilitas lain yang disediakan pengelola berupa wahana permainan anak berupa jungkat jungkit, ayunan dan bola panjat.
Ada juga kolam renang untuk anak. Namun, tak banyak wahana air yang tersedia selain ember tumpah.
Anda yang tak membawa bekal tak perlu khawatir kelaparan.
Terdapat jajaran warung yang menyiapkan beragam menu, mulai mi instan sampai sate kelinci atau sate ayam.
Anda pun punya pilihan menikmati di dalam warung atau di pinggir anak sungai air terjun.

Wahana permainan air di Air Terjun Jumog di Kabupaten Karanganyar.
Deretan warung juga ada di jalur sebelum loket masuk air terjun. Mereka tak sekadar menawarkan makanan tapi juga oleh-oleh produk masyarakat sekitar. Semisal, keripik ketela dan teh beragam rasa.
Tiket masuk air terjun Jumog hanya dipatok Rp 3.000 per orang.
Anda yang membawa kendaraan pribadi bisa memarkirkan motor dan mobil di tempat yang telah disediakan pengelola. Tarif parkir sepeda motor Rp 1.000 dan mobil Rp 2.000.
Anda yang lebih menikmati menggunakan kendaraan umum, bisa naik bus dari terminal Solo. Pilih bus jurusan Tawangmangu atau Matesih, dan turun di Terminal Karangpandan.
Perjalanan dilanjutkan menggunakan minibus jurusan Ngargoyoso atau Kemuning. Anda bisa turun di pos retribusi wisata Kemuning atau di Nglorog dan berganti naik ojek. Tempat wisata ini buka setiap hari pukul 08.00-17.00 WIB.