Wisata Jakarta
Inilah Gedung yang Jadi Saksi Bisu Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI
Museum Perumusan Naskah Proklamasi atau disingkat Munasprok merupakan saksi sejarah perumusan naskah proklamasi kemerdekaan RI. Mau tahu apa isinya?
Bung Karno mulai mempersiapkan draft naskah proklamasi, sedangkan Bung Hatta dan Ahmad Subardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan.
Setelah teks diberi judul Proklmasi dialog pertama yang dihasilkan dari kesepakatan tiga tokoh Nasional itu adalah "Kami Bangsa Indonesia".
Kemudian kalimat kedua ditambah oleh Bung Hatta berupa pernyataan mengenai pengalihan kekuasaan.
Akhirnya selesailah konsep Naskah proklamasi dengan beberapa coretan sebagai tanda pertukaran dalam merumuskannya.
Sejumlah tokoh nasional hadir dalam pertemuan paling bersejarah ini di antaranya Dr. Mohammad Amir, Ki Hajar Dewantara, R. Oto Iskandar di Nata, Soekarni, Sayuti Melik, Burhanuddin Moehammad Diah, I Goesti Ketut Poedja, Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat, dan lain-lain.
Soekarno bertanya kepada para hadirin setuju atau tidaknya terhadap rumusan yang sudah dirancang menggunakan pena.
Menurut Bung Hatta jawaban dari hadirin ialah gemuruh suara yang menyatakan setuju.
Kemudian diulangi lagi pertanyaan oleh Bung Karno secara lantang "Benar-benar saudara setuju? Jawabannya adalah kompak sama yaitu "Setuju".
Bung Karno lantas meminta agar Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi.
Sayuti Melik ditemani oleh B.M. Diah segera mengetikan naskah tersebut menggunakan mesin tik jaman itu di ruangan bawah tangga.
Konsep naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik dengan mengadakan perubahan tiga kata yaitu "tempoh" menjadi "tempo", kata "Wakil-wakil bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia".
Begitupun penulisan hari, bulan, dan tahun yang diubahnya menjadi huruf dari angka-angka.
Pertentangan Tanda Tangan Naskah
Usai selesai diketik kemudian sempat timbul pertentangan pendapat mengenai siapa yang akan menandatangani naskah proklamasi tersebut.

Diorama perumusan naskah proklamasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi atau disingkat Munasprok.
Akhirnya Soekarni maju ke muka hadirin dan dengan suara tegas mengatakan "Bukan kita semua yang hadir di sini, harus menandatangani naskah, cukup dua orang saja menandatanganinya atas nama rakyat Indonesia yakni Soekarno dan Hatta.
Usulan dari Soekarni pun diterina hadirin dengan tepuk tangan dan berseru.
Bung Karno dan Bung Hatta lalu menandatangani naskah tersebut di atas piano yang terdapat di bawah tangga.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi beroperasi setiap hari Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00 WIB.
Harga tiket masuk per orang sebesar Rp 2.000 (dewasa), Rp 500 (anak-anak), dan Rp 10.000 (turis asing).