Pecinta Fashion Etnik Wajib Kunjungi Koleksi Songket dan Batik Terbaik Museum Tekstil Indonesia
Anda pencinta dunia fashion khususnya yang bermotif etnik? Kunjungi dan lihat koleksi batik dan songket terbaik Museum Tekstil Indonesia.
Motif ini dibuat dari lajur-lajur kecil benang pakan tambahan yang diambangkan di atas sejumlah benang lungsi sekaligus.
Pakan tambahan terletak di atas pakan dasar sehingga tidak tampak di bagian bawah wastra.
Selanjutnya, Sarung & Selendang asal Jambi berbahan tenun yang telah mengalami kebangkitan sejak tahun 1990 dengan penggunaan benang baru yang menjadikannya semakin menarik dan menambah keindahannya.
Kain tenun Jambi ini menggunakan polyster hijau untuk pakan dan lungsi sedangkan pakan tambahannya menggunakan benang modern berwarna tembaga.
Adapun Tajung Songket dari Sumatera Selatan yang lahir pada abad ke -20 atas kecintaan terhadap batik Jawa dari Lasem telah menghasilkan jenis ragam hias baru pada songket Palembang.
Contoh ini memperlihatkan lajur diagonal dari bentuk dasar batik Lasem dan panel melintang berbentuk geometris yang dikenal sebagai kepala tumpal mainan pada batik Jawa.
Masih ada banyak lagi jenis kain Nusantara antara lain Sarung Batik Madura & Lasem, Selandang Jumputan Yogyakarta, Geringsing Wayang Kebo Bali, Batik Encim serta Batik Pekalongan.
Galeri Batik
Menuju ke arah timur terdapat galeri yang menampilkan sejumlah batik kuno dan batik perkembangan dari masa ke masa.
Ini merupakan embrio Museum Tekstil Jakarta yang diresmikan pada 2 Oktober 2010 dalam rangka meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap Batik.
Seluruh batik dari tanah air Indonesia dipamerkan dengan display ruangan yang menarik.
Batik-batik yang digunakan untuk baju wayang pun disajikan di galeri yang berukuran tidak lebih besar dari ruang pamer utama.
Tak ketinggalam kain batik untuk seprai, bantal, dan guling ikut dipajang di bagian belakang galeri.
Menyusuri teras belakang ada toko museum yang menjual kain batik mulai dari harga termurah batik Betawi Rp 200 ribu hingga Rp 4 jutaan.
Jadi jangan sampai lupa memperoleh cinderamata di toko museum sekaligus mampir ke perpustakaannya yang mengajarkan proses pembuatan tekstil.
Museum ini beroperasi setiap hari Selasa hingga Minggu pukul 09.00-15.00 WIB, wisatawan akan dikenakan biaya Rp 5.000 per orang.