Senin, 6 Oktober 2025

Wisata Jateng

Agrowisata Tambi di Wonosobo, Menikmati Hamparan Hijau Kebun Teh Asli Indonesia

Berada di dataran tinggi yang memiliki suhu 15 derajat celcius, Anda dipastikan betah berlama-lama menikmati keindahan serta kesejukan kawasan ini.

Tribun Jateng/Muh Radlis
Menikmati hamparan hijau kebun teh di Desa Tambi, Wonosobo. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis

TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Hamparan hijau layaknya permadani memanjakan siapa saja yang melintasi perkebunan teh Tambi di Wonosobo.

Membentang di lahan seluas sekitar 800 hektar di dataran tinggi yang memiliki suhu 15 derajat celcius, Anda dipastikan betah berlama-lama menikmati keindahan serta kesejukan kawasan ini.

pabrik teh
Proses pengolahan teh di Pabrik Teh Tambi, Wonosobo.  (Tribun Jateng/Muh Radlis)

Perkebunan teh ini terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

Jaraknya hanya 16 kilometer atau 15 menit dari Wonosobo kota ke arah utara ditempuh menggunakan kendaraan pribadi.

Angkutan umum juga ada. Anda bisa menggunakan bus jurusan Wonosobo-Dieng dan turun di Desa Tambi, lalu melanjutkan perjalanan yang berjarak 200 meter dari jalan utama.

Perkebunan teh ini berdiri tahun 1885 dibawah komando Belanda, bernama Bagelen Thee & Kina Maatschappij.

Saat Indonesia merdeka, perkebunan ini diambil alih Pemerintah RI.

Saat ini, perkebunan teh Tambi dikelola PT Tambi.

Tak hanya wisatawan lokal yang dibuat kagum.

kebun teh
Teh dari Tambi ini dikenal berkualitas tinggi dan diekspor ke luar negeri, di antaranya Amerika, Rusia, Belanda, Arab, India dan Jepang. (Tribun Jateng/Muh Radlis)

Banyak turis asing yang datang ke lokasi ini untuk menikmati keindahan alam yang disuguhkan.

"Wow, bagus sekali tempat ini. Saya ingin tinggal lebih lama di sini," ucap Ramona Viglione, turis asing asal Italia begitu melihat hamparan kebun teh.

Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Ramona dan teman-temannya langsung mengeluarkan kamera dari dalam tas dan mengabadikan gambar.

Mereka bergantian berpose di sela-sela pohon teh yang hampir setinggi setengah badan orang dewasa.

Tak puas mengabadikan gambar, topi dan keranjang rotan milik pemetik teh pun dipinjam agar pose mereka terlihat semakin natural.

"Ini pertama saya melihat langsung kebun teh, sangat mengesankan," ujar Ramona.

Tak sekadar menikmati hamparan kebun teh, Ramona juga berkesempatan melihat proses pembuatan teh di pabrik.

Pucuk-pucuk teh yang dikumpulkan dari pemetik teh dimasukan ke dalam bak berukurang 1x20 meter yang mampu menampung 1 ton daun teh.

Di tempat ini, daun teh disemai dan dikeringkan.

Setelah kering, daun teh dimasukkan ke dalam lubang yang tersambung langsung ke mesin penggilingan.

Selanjutnya, teh yang sudah masak disortir dan dipisah menurut kualitas.

Menurut seorang pemandu yang juga karyawan Pabrik Teh Tambi, semakin gelap warna teh semakin tinggi kualitasnya.

Teh dari Tambi ini diekspor ke luar negeri, di antaranya Amerika, Rusia, Belanda, Arab, India dan Jepang. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved