Jumat, 3 Oktober 2025

Wisata Kaltim

Memasuki Kelenteng Tua di Banjarmasin Ini, Aroma Hio dan Dupa Merah Membuat Suasana Makin Sakral

Masuk ke Kelenteng Karta Raharja (Po An Kiong) di Banjarmasin ini, semerbak dupa membuat suasana makin sakral.

Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal
Umat Budha bersembahyang dengan khusuk di Kelenteng Karta Raharja (Po An Kiong) di Banjarmasin. 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kelenteng Karta Raharja (Po An Kiong) merupakan sebuah kelenteng tua di Banjarmasin.

Kelenteng ini diperkirakan dibangun pada 1898 masehi.

Alamatnya di Jalan Niaga Timur nomor 45, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Kelenteng ini konon tergolong unik dan dianggap keramat oleh sebagian kalangan keturunan Tionghoa di Banjarmasin.

Uniknya bukan dari segi bangunannya, namun secara kekeramatannya itu.

Kelenteng ini konon pernah dituruni dewa untuk melindungi tempat tersebut.

Kejadian itu terjadi pada 23 Mei 1997 silam.


Kelenteng Karta Raharja (Po An Kiong) di Banjarmasin.

Saat itu, Banjarmasin sedang bergolak karena ada kerusuhan politik antara massa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golongan Karya.

Massa PPP menyerang massa Golkar karena sudah muak dengan kondisi politik dan pemerintahan yang selalu dikuasai Partai Golkar.

Kala itu, siapa pun yang tampak memakai atribut Golkar bakal diserang dan dibantai oleh massa PPP.

Walau massa yang mengamuk tak menyasar warga keturunan Tionghoa di Banjarmasin, namun mereka tetap waspada.

Saat itu siang hari, kondisi memanas dan mencekam termasuk di sekitar kelenteng ini.

Kala itu, ada warga di sekitar kelenteng ini yang melihat penampakan sesosok pria berpakaian perang tentara Cina zaman dulu turun dari langit memasuki kelenteng ini.

Anehnya, saat massa mengamuk, kelenteng ini turut terkena imbasnya, namun tak ada kerusakan yang berarti.

"Cuma kaca jendela yang pecah. Selebihnya tidak ada kerusakan apa-apa," ucap pengurus kelenteng ini, Nyonya Kim.

Kaum keturunan Tionghoa di Banjarmasin, khususnya mereka yang melihat penampakan itu sangat meyakini, sosok tersebut adalah dewa yang melindungi bangunan tersebut.


Kelenteng Karta Raharja (Po An Kiong) di Banjarmasin.

"Saya ada juga di kelenteng ini tetapi tidak melihat sosok tersebut karena saya fokus berdoa saja, saking takutnya karena ada kerusuhan. Yang melihat adalah mereka yang di luar kelenteng," ceritanya.

Kabar ini lantas merebak dari mulut ke mulut.

Hingga kini, mereka selalu meyakini bahwa kelenteng ini selalu dijaga dewa dalam kepercayaan mereka.

Di waktu-waktu tertentu, kelenteng ini kerap dikunjungi penganut kepercayaannya untuk berdoa atau menggelar ritual keagamaan besar.

Namun sayangnya, kelenteng kecil ini terhimpit bangunan-bangunan pasar di sekelilingnya.

Jalan di sekitarnya sempit dan dipenuhi kendaraan serta toko-toko.

Kawasan ini selalu sibuk, penuh dengan aktifitas perniagaan.

Ada beberapa pasar yang berdempetan di sekitar kelenteng ini, membuat kondisinya sangat padat.

Kendati begitu, keberadaan kelenteng ini tampak unik dan berbeda karena bangunannya yang sangat berbeda dari sekelilingnya.

Maklum saja, di sekelilingnya ruko dan pasar, sementara kelenteng ini berarsitektur Cina yang didominasi warna merah dan kuning.

Memasuki kelenteng ini, ada bagian atapnya di tengah yang terbuka dan pintunya ada beberapa buah sehingga sirkulasi udara cukup bagus.

Begitu memasukinya, aroma khas hio atau dupa merah khas Cina terasa sekali.


Kelenteng Karta Raharja (Po An Kiong) di Banjarmasin.

Di beberapa sudutnya, ada lilin-lilin merah besar dan kecil.

Ada juga meja untuk meletakkan sesaji berupa buah di depan patung-patung dewanya.

Kawasan ini di pusat Kota Banjarmasin.
Jika dari arah Jalan Lambung Mangkurat, lurus saja ke arah Jalan RE Martadinata.

Dari situ, ada Kantor Pos Besar.

Di samping kantor pos ini ada jalan kecil bernama Jalan Niaga Timur.

Masuk saja sekitar 500 meter, belok kiri, di pertigaannya ada bangunan kelenteng ini.

Memasuki daerah ini sangat padat dan cukup macet dan tak ada kendaraan umum di sini kecuali ojek. (Yayu Fathilal)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved