Sabtu, 4 Oktober 2025

Wisata Kalsel

Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin, Tertua di Kalsel, Ini Cerita Menarik di Balik Pembangunannya

Masjid ini berdiri tahun 1526, tak lama setelah raja Banjar pertama, Pangeran Samudera yang kemudian bergelar Sultan Suriansyah, memeluk Islam

Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin, masjid tertua di Kalimantan Selatan. 

Kabar itu didengar oleh Patih Masih yang menguasai Bandarmasih kala itu.

Karena Patih Masih tak menyukai Pangeran Tumenggung, akhirnya dia dan beberapa patih lainnya sepakat membentuk kerajaan tandingan, yaitu Kerajaan Banjar dengan rajanya adalah Pangeran Samudera.

Hal ini membuat Pangeran Tumenggung makin berang dan kian berambisi membunuh keponakannya itu.

Sejak berdirinya kerajaan ini, Pangeran Samudera dan sang paman selalu terlibat perang saudara dengan kekalahan yang silih berganti.

Untuk memenangi perang ini, Pangeran Samudera kemudian meminta bantuan Kerajaan Demak.

Pihak Kerajaan Demak menyanggupinya, dengan syarat Raja Banjar dan seluruh rakyatnya bersedia memeluk Islam, baik nanti hasilnya menang ataupun kalah.

Syarat ini disanggupi Pangeran Samudera.

Dia kemudian memeluk Islam dan memerintahkan seluruh rakyatnya untuk ikut serta menjadi muslim.

Perang akhirnya berakhir damai, karena saat berhadapan Pangeran Samudera tak sanggup membunuh pamannya dan sang paman pun luluh hatinya menyesali kezalimannya di hadapan keponakannya sendiri.

Tak lama kemudian dibangunlah Masjid Sultan Suriansyah ini.

"Pada saat itu, karena sebelumnya orang Banjar ini Hindu, jadi tak tahu harus membangun masjid dengan model apa. Karena banyak berinteraksi dengan Kerajaan Demak dalam syiar Islam, akhirnya arsitekturnya meniru masjid di Demak," jelasnya.

Uniknya, arsitektur masjid ini memiliki banyak simbol tersirat yang jarang diketahui generasi muda sekarang.

Di antaranya adalah empat tingkatan bangunan masjid ini yang sarat dengan simbol keislaman.

Bagian bawahnya, berupa bangunan tempat salat menyimbolkan syariat berupa ilmu tentang Islam.

Tingkatan kedua, berupa badan masjid yang beratap melandai dan bangunannya yang persegi empat, merupakan simbol kerjakan syariat Islam.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved