Wisata Jateng
Air Terjun Kedung Kayang di Magelang-Boyolali yang Eksotis, Tapi Hati-hati Risiko Longsor!
Air Terjun Kedung Kayang di perbatasan Magelang-Boyolali benar-benar sejuk dan eksotis. Tapi ekstra hati-hati dengan potensi longsor!
Yaitu Empu Panggung, .Empu Putut, dan Empu Khalik.
Konon para empu itu kerap bertemu di lokasi air terjun, baik di atas maupun di kedung di bawahnya.
Air terjun itu juga dipercaya ada penunggunya. Kepercayaan lokal menyebut penunggunya adalah Kyai Gadung Melati dan Nyai Widari Welas Asih.
Suatu ketika tiga tokoh adu kesaktian melempar telur saat bulan Suro.
Siapa yang bisa melempar telur angsa dari atas air terjun, dan tetap utuh saat jatuh di bawah, maka dialah pemenangnya.
Ternyata semua telur yang dilempar pecah. Cangkangnya pun tak ditemukan jejaknya.
Sebagai penanda, tiga empu tadi bersepakat menamakan lokasi itu Kedung Kayang.
Selain air mengucur dari aliran sungai di atas, di retakan-retakan tebing vertikal juga bermunculan sejumlah mata air yang keluar sepanjang tahun dan dipercaya punya khasiat mistis.
Legenda ini tentulah boleh dipercaya atau tidak.
Namun secara alamiah, air terjun yang ada di tebing lava beku hasil erupsi vulkanik Merapi jutaan tahun lalu ini sangat indah.
Cocok bagi mereka yang ingin melepas lelah dan penatnya hidup di kota.
Tentu rekreasi ke lokasi ini harus tetap menjaga kewaspadaan.
Tebing-tebing di kiri kanan alur Kali Pabelan, bahkan dinding air terjun Kedung Kayang sangat rapuh dan mudah longsor.
Longsoran pasir dan tanah makin berbahaya karena biasanya disertai batu-batu besar.