Wisata Jatim
Masjid Al Akbar, Kebanggaan Warga Surabaya, Perpustakaan Digitalnya Simpan 160 Ribu Kitab
MAS berdiri di atas tanah seluas 11,2 hektar, dengan luas bangunan 28.509 m2 dengan kapasitas 36.000 jamaah.
Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Warga Surabaya dan masyarakat Jawa timur pada umumnya boleh berbangga dengan keberadaan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.
Tempat ibadah yang juga disebut Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) ini merupakan salah satu masjid terbesar di Indonesia.

MAS berdiri di atas tanah seluas 11 hektar. (Surya/Wiwit)
Lokasi masjid ini terletak di kawasan Jalan Pagesangan, Surabaya, tepat berada di tepi Jalan Tol Surabaya – Malang.
Bagi masyarakat Jawa Timur, berdirinya MAS ini adalah wujud sebuah impian yang telah lama terpendam.
MAS diproyeksikan sebagai konsep masjid dalam arti luas, sebagai islamic center dengan peran multidimensi misi religius, kutural dan edukatif termasuk wisata religi.
Secara simbolik MAS menjadi landmark kota Surabaya dan memperkaya peta dunia Islam, yang tentunya mengangkat citra kota ini di mancanegara.
Oleh karena itulah setiap harinya MAS ini bukan hanya didatangi para umat Islam yang akan menjalankan ibadah, sejumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara juga banyak yang datang dan kagum dengan bangunan MAS ini.
MAS berdiri di atas tanah seluas 11,2 hektar, dengan luas bangunan 28.509 m2 dengan kapasitas 36.000 jamaah.
Gagasan awal disampaikan mantan Walikota Surabaya Soenarto Soemoprawiro.
Pembangunan dan peletakan batu pertama MAS dilakukan Wapres Try Sutrisno pada l 4 Agustus 1995 dan diresmikan Presiden KH Abdurrahman Wahid, 10 November 2000.
“Selain sebagai tempat wisata religi yang cukup luas, MAS juga memiliki dimensi yang luas untuk berbagai kegiatan keagamaan, Masjid adalah tempat untuk memakmurkan umat , meningkatkan kualitas umat serta kesejahteraan umat lahir dan batin,” jelas Helmy M Noor, Humas MAS.
Masjid ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti ruang baca yang nyaman, terintegrasi dengan ruang koleksi perpustakaan.

Perpustakaan digital di masjid ini menyimpan 160 ribu kitab dari berbagai literatur. (Surya/Wiwit)
Ruang ini dilengkapi dengan AC, layanan fotokopi dan komputer.
Layanan internet ini disediakan kepada pemustaka untuk mengakses informasi lintas batas dari berbagai sumber dan disiplin ilmu di seluruh dunia.
Layanan lainnya adalah layanan Digital Library al-Kubra.
Layanan ini mengoleksi sekitar 160 ribu jenis kitab dalam berbagai disiplin, seperti tafsir, fiqih-ibadah, akhlaq-tasawuf, sejarah dan sebagainya.
Layanan ini disediakan khususnya bagi pemerhati studi-studi keislaman yang lebih komprehensif seperti mahasantri-mahasiswa, ustad, da'i, guru, dosen dan siapapun yang berminat.
“Khusus anak-anak perpustakaan MAS menyediakan ruangan dan bahan pustaka khusus bagi anak-anak dan remaja. Perpustakaan ini dirancang sedemikian rupa sehingga membuat para pengunjung anak-anak dan remaja akan merasa senang,” ujarnya.
Perpustakaan anak dan remaja ini dilengkapi dengan berbagai koleksi buku, cerita bergambar, novel pendidikan dan sebagainya.
Perpustakaan anak dan remaja ini dilengkapi dengan home theater, TV Kabel sehingga pada saat-saat tertentu pengunjung dapat menonton film-film pendidikan dan hiburan yang sesuai.
Pada layanan khusus bagi anak-anak ini disertai dengan pembimbingan, baik dari unsur guru atau petugas perpustakaan.
Akhirnya dalam perpustakaan ini anak-anak bisa membaca, bermain dan menonton.
Daya tarik MAS lainnya adalah keberadaan kubah masjid yang nampak berbeda dari bentuk dan warna kubah masjid umumnya yang ada di Indonesia.
Keunikan bentuk kubah ini ditunjang dengan bentuk kubah yang hampir menyerupai setengah telur dengan tinggi sekitar 27 meter.
Di bagian dalam MAS terdapat banyak corak ukiran dan kaligrafi, yang hampir memiliki kesamaan. Ukiran dan kaligrafi ini sebagai pelengkap struktur utama masjid.
Di MAS sendiri ada beragam bentuk ukiran dan kaligrafi yang dengan mudah bisa disaksikan.
Saat memasuki masjid pengunjung akan disambut oleh 45 pintu ukir dari kayu jati.
“Saat jamaah masuk ke MAS akan disuguhi oleh ornamen ukir dan kaligrafi yang sangat dominan menguasai dinding-dinding masjid. Di mihrab, atau di tempat imam dan di dinding-dinding utama ukiran-ukiran bernuansa khas indonesia menghiasi dengan cantik dan anggun,” tambah Helmy.
Daya tarik lain dari MAS adalah keberadaan menara. Menara setinggi 99 meter ini juga bisa membawa jamaah melihat pemandangan dari atas.