Senin, 6 Oktober 2025

Wisata Bali

Tradisi Unik di Desa Tenganan Bali, Ayunan Tradisional dan Perang Pandan

Berkunjung ke Bali rasanya kurang lengkap jika tidak berkunjung ke desa tua ini.

Editor: Mohamad Yoenus
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ayunan tradisional berbahan kayu di Desa Tenganan, Pengringsingan, Karangasem, Bali. 

Tangan kanan menggenggam seikat daun pandan berduri, tangan kiri memegang perisai atau tameng dari rotan.

Selama kurang lebih tiga menit pertandingan satu lawan satu antara para teruna desa.

Mulai dari anak-anak, pemuda dewasa, hingga orang tua bergantian turun ke arena yang dikhususkan untuk menggelar Perang Pandan, Senin kemarin.

Saling mengeret tubuh lawan tandingnya, itulah yang dilakukan dalam tradisi ini.

Perang Pandan
Perang Pandan atau Mekare-kare di Desa Tenganan, Pengringsingan, Karangasem, Bali. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Tak ketinggalan, suara gamelan selonding khas Tenganan Pegringsingan, mengiringi pertandingan yang berlangsung mulai sekitar pukul 14.00 hingga pukul 16.00 Wita tersebut.

Tampak luka-luka mengenai bagian tubuh para pemuda tersebut.

Meski terasa sakit, namun mereka melakukannya dengan suka cita.

Terdengar dari sorak-sorai para pemuda dan penonton yang ada di arena.

Dan, tak ada paksaan untuk siapa yang turun untuk bertanding terlebih dahulu.

Menurut Sudiastika, Perang Pandan bukanlah sekadar ajang jago-jagoan.

Perang Pandan
Perang Pandan atau Mekare-kare di Desa Tenganan, Pengringsingan, Karangasem, Bali. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Ritual tahunan ini sebagai bentuk simbol penghormatan kepada Dewa Indra atau Dewa Perang yang dipuja masyarakat Desa Tenganan.

Dalam tradisi ini tak ada istilah menang kalah.

"Ini bukan perlombaan, melainkan bentuk ngayah kepada leluhur kami,” ujar seorang peserta, I Kadek Sulatra kepada Tribun Bali.

Bagi Sulatra, perang pandan dianggap yadnya yang paling ikhlas terhadap Tuhan, ketika mengorbankan darahnya.

”Perang Pandan ini merupakan kurban dari penganut Dewa Indra sendiri. Kalau tak dilakukan, takut ada kejadian yang tak diinginkan,” terang Kelian Desa Adat Tenganan lainnya, I Wayan Yasa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved