Selasa, 30 September 2025

Wisata Sumsel

Monpera Palembang, Saksi Bisu Perang Lima Hari Lima Malam

Bicara tentang objek wisata bersejarah di Palembang, ada sebuah monumen yang wajib dikunjungi, Monpera.

Editor: Mohamad Yoenus
Sriwijaya Post/Rahma Lia
Salah satu relief yang menggambarkan perjuangan pemuda Sumsel di masa lalu terpampang di Monpera palembang. 

Hal inilah yang akhirnya menimbulkan insiden.

Sementara itu, jumlah pasukan sekutu semakin bertambah banyak, sehingga pada bulan Maret 1946 jumlah tentara sekutu mencapai sekitar dua batalyon.

Tidak hanya itu saja yang dilakukan oleh pasukan sekutu, mereka juga secara diam-diam membantu pasukan Belanda untuk masuk ke wilayah Palembang.

Semakin lama jumlah pasukan Belanda semakin banyak.

Saat pasukan sekutu meninggalkan Kota Palembang pada Oktober 1946, mereka langsung menyerahkan kedudukan wilayah kepada Belanda.

Suasana Palembang semakin mencekam pada saat itu, banyak insiden bersenjata yang terjadi.

Ketika Belanda bersikeras untuk meminta Palembang di kosongkan, pemuda Palembang menolak dan akhirnya meletuslah perang tersebut.

Guna mengulur waktu, Belanda melakukan perundingan dengan pemuda Palembang.

monpera
Foto-foto pejuang di masa lalu dipajang di dinding beberapa ruangan Monpera Palembang. (Sriwijaya Post/Rahma Lia)

Selama perundingan berlangsung pada 1 Januari 1947, perang kembali pecah saat Belanda dengan menggunakan pesawat terbang, meluncurkan tembakan altilkeri, sementara dari sungai, Belanda menembakkan meriam-meriam dan senjata lainnya dari atas kapal.

Hanya dengan menggunakan senjata sederhana, serta memiliki tekat yang kuat untuk mengusir Belanda, pemuda Palembang memenangkan pertempuran tersebut.

Akibatnya, Belanda banyak mengalami kerugian, di antaranya stasiun radio Belanda yang berada di Talang Betutu hancur hingga tak bisa digunakan lagi, kapal-kapan milik belanda ditenggelamkan di Sungai Musi, serta tank-tank milik Belanda banyak yang rusak.

Setelah perang lima hari lima malam yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan di kedua belah pihak, pada 6 Januari 1947, akhirnya dicapai perjanjian untuk gencatan senjata antara Belanda dan Pemerintah RI di Palembang.

Semua gambaran rangkaian peristiwa tersebut, diabadikan di sebuah relief yang ada di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera).

Monumen ini menjadi saksi bisu terjadinya perang lima hari lima malam.

Sejak diresmikan oleh Menko Kesra, Alamsyah Ratu Perwira Negara pada tanggal 23 Februari 1988, museum ini ramai dikunjungi sebagai salah satu objek wisata sejarah di Kota Palembang.

Monpera
Bangunan Monpera Palembang tampak dari depan. (Sriwijaya Post/Sugih Mulyono)
Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan