Jumat, 3 Oktober 2025

Wisata Sumsel

Warga Palembang Berebut 1.332 Telok Abang

Sebanyak 1.332 Telok Abang yang dibagikan usai diarak keliling dalam pawai budaya Palembang 2015 langsung diserbu warga yang datang.

Editor: Mohamad Yoenus
Sriwijaya Post/Zaini
Warga berebut Telok Abang yang menjadi bagian dari Festival Budaya dalam rangka menyemarakkan HUT ke-1332 Kota Palembang. Acara berlangsung di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sabtu (7/6). 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post/Odi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pemandangan unik dan lucu terlihat di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sabtu (7/6/2015) siang.

Sebanyak 1.332 Telok Abang yang dibagikan usai diarak keliling dalam pawai budaya Palembang 2015 langsung diserbu warga yang datang.

Anak-anak, remaja, dan orang tua berkumpul berebut telur rebus yang cangkangnya telah dilumuri pewarna kue itu.

Meski harus berdesak-desakan dan banyak yang terhempit, rebutan telur tetap berjalan hingga benare-benar habis.

Ini merupakan salah satu rangkaian acara yang turut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1.332 Palembang.

telok abang
Telok Abang yang menjadi bagian dari Festival Budaya dalam rangka HUT ke-1332 Kota Palembang, di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sabtu (7/6). (Sriwijaya Post/Zaini)

Selain pawai budaya, masih banyak kegiatan seru lainnya yang dipusatkan di pinggir Sungai Musi ini.

Lalu apa itu Telok Abang?

Sejarah mencatat, “Telok Abang" bermula dari peringatan Ulang Tahun Ratu Belanda Wilhelmina II saat Indonesia masih dijajah Belanda.

Pada waktu itu, masyarakat Kota Palembang memeriahkannya dengan membuat telur yang dicat merah atau dikenal sebutan Telok Abang.

Sejak Palembang resmi lepas dari jajahan Belanda, tradisi Telok Abang pun diteruskan tiap peringatan HUT RI setiap tahunnya.

Awalnya Telok Abang terbuat dari telur itik kemudian diberi pewarna kesumbo (tinta digunakan untuk mengecap karung beras dan gula).

telok abang
Telok Abang saat diberi warna. (Sriwijaya Post/Zaini)

Karena bahan itu tidak aman untuk dikonsumsi, saat ini para penjual mengganti pewarna kesumbo dengan pewarna kue atau yang biasa dikenal dengan abang kue.

Bentuk Telok Abang pun semakin variatif, bila dulu hanya dipadukan dengan kapal laut dan kapal terbang yang terbuat dari bahan gabus berwarna kuning, maka saat ini bentuk dan warnanya sudah dibuat lebih banyak.

Biasanya di bagian atas mainan kapal-kapalan gabus ini diletakkan Telok Abang, sehingga menambah suasana semakin semarak dan menarik bagi anak-anak balita untuk membelinya.

Yang membuat telur merah ini menjadi berarti bagi anak-anak adalah karena telur ini menyatu dengan kapal mainan.

Tersatu karena Telok Abang ditusuk dengan bambu seperti tusuk sate dan dilekatkan ke badan atau di bawah bendera merah putih yang menghiasi kapal.

Telok Abang
Warga berebut Telok Abang yang menjadi bagian dari Festival Budaya dalam rangka HUT ke-1332 Kota Palembang, di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sabtu (7/6). (Sriwijaya Post/Zaini)

Bagi masyarakat Palembang, akan sangat mengerti apabila anak-anak di Palembang akan meminta oleh-oleh Telok Abang.

Telok Abang yang dimaksud bukan hanya Telok Abangnya saja, tetapi kapal mainan yang ada Telok Abang dan benderanya.

Jika direnungi, Telok Abang ini memiliki makna tersendiri.

Warna merah tentu berarti berani, sama dengan makna merah di bendara Merah Putih.

Sedangkan isinya yang putih bermakna suci, juga sama dengan makna warna putih di bendera sang saka kita.

Nah, warna kuning berarti kemegahan yang sama dengan warna emas dan seperti juga sama dengan warna motif songket Palembang.

Nilai tambahnya kapal mainan ini tidak saja hanya mainan, tetapi telurnya dapat dimakan oleh anak-anak.

Jadi, beli mainan sekaligus juga beli telur bergizi yang bisa dimakan oleh anak-anak.

Telok Abang
Warga berebut Telok Abang yang menjadi bagian dari Festival Budaya dalam rangka HUT ke-1332 Kota Palembang, di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sabtu (7/6). (Sriwijaya Post/Zaini)
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved