Wisata Jatim
Pusat Bubur Madura dan Oleh-oleh Khas Ada di Pasar Atom Surabaya
Jika Anda kangen dengan rasa bubur yang juga dikenal dengan Bubur Madura, langsung saja datang ke sebelah Timur Pasar Atom.
“Kalau pas libur mesti habis dan masih banyak pelanggan yang cari,” katanya.
Selain Bubur Madura, di area Bubur Madura ini dijual pula jajanan pasar seperti lupis, ketan putih, klanting, jongkong, talam, tiwul,
dan biji salak.

Area penjualan Bubur Madura di Pasar Atom Surabaya. (Surya/Wiwit Purwanto)
Untuk pembeli, jajanan ini akan disajikan rapi di atas pincuk lalu bagian atasnya ditaburi parutan kelapa dan gula Jawa
kental.
Bagi yang ingin rasa pedas juga bisa, tinggal mengganti gula Jawa dengan bumbu manggul (santan kental dicampur cabai).
Belanja Oleh-oleh Murah di Pasar Atum
Selain Bubur Madura, jika ingin berbelanja oleh-oleh lainnya, cukup banyak pengunjung yang datang ke Pasar Atom ini
Bukan hanya warga Surabaya dan mereka yang tinggal di sekitar Surabaya saja, namun juga warga dari Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan tapi
hingga mereka yang tinggal di Indonesia bagian Timur seperti mereka dari kepulauan di Nusa Tenggara.
Di Pasar Atom ini aneka kebutuhan rumah tangga, hingga sandang dan oleh-oleh khas ada di sini.
Aneka kebutuhan seperti perhiasan dengan model terkini dan unik-unik, serta baju-baju import berbagai kualitas juga ada.
Selain itu juga ada mainan anak-anak serta barang barang elektronik.
Menariknya di Pasar Atom, suvenir dan oleh oleh dari luar negeri hampir seluruhnya ada di sini.
Yang penting diperhatikan pengunjung Pasar Atom, harus pintar menawar harga sebelum membeli.
Tapi jangan kuatir meski begitu harga yang ditawarkan oleh penjual di Pasar Atom relatif masih murah dibanding di pasar lainnya.
Berbeda dengan pasar pasar lainnya, di Pasar Atom mereka yang berjualan adalah pemiliknya sendiri.
Lokasi Pasar Atom di bagian Utara Kota Surabaya, dari Terminal Purabaya ada angkutan bus kota yang lewat di depan Pasar Atum.
Perjalanan Pasar Atom sendiri sebagai salah satu pusat grosir terbesar dan tertua di Surabaya, bahkan di Indonesia bagian Timur dimulai sejak
tahun 1960.