Wisata Sulsel
Masjid Terapung Pertama Indonesia ada di Makassar, Persisnya di Pantai Losari
Masjid Amirul Mukminin di Pantai Losari Makassar diklaim sebagai masjid terapung pertama di Indonesia. Apa istimewanya?
Laporan Wartawan Tribun Timur Muthmainnah Amri
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pantai Losari tak hanya menyuguhkan view sunset yang indah, namun juga masjid terapung yang unik.
Warga Makassar lazim menyebut masjid dengan asli Masjid Amirul Mukminin ini dengan sebutan 'Masjid Terapung" karena berada di timur laut Pantai Losari.
Masjid ini juga berhadapan dengan rumah jabatan Wali Kota Makassar di Jl Penghibur, Makassar, Sulawesi Selatan.
Masjid ini pun diklaim menjadi masjid terapung pertama di Indonesia.
Kurang lebih satu tahun sudah terbuka untuk umum, masjid ini dapat menampung sekitar 500 jamaah.
Masjid Amirul Mukminin di Makassar
Berlantai tiga dengan kubah masjid berwarna biru yang unik.
Menurut pengelola, masjid ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat Makassar yang mayoritas muslim.
Keunikan masjid berlantai tiga berdiameter 45 meter ini terdapat dua kubah berdiameter 9 meter yang di bawahnya, pengunjung dapat menggunakan tempat bersantai dan beristirahat dengan hembusan angin Losari.
Sejuk Biar Tanpa AC
Walau pengelola tak menyalakan AC, masjid ini tetap adem.
Pantauan tribun-timur.com, mayoritas jamaah merupakan wisatawan.
Usai salat, mereka lalu naik ke lantai tiga melalui tangga yang melingkar di sisi kanan dan kiri untuk menikmati pemandangan.
Benar saja, pemandangan Pantai Losari terpampang nyata.

Larangan keras berpacaran di dalam Masjid Amirul Mukminin, Makassar ditempel di papan pengumuman.
Sehingga jika wisatawan selesai salat Ashar, bisa nongkrong di teras masjid menikmati sunset. Gratis pula.
Namun jika Anda ingin berinfaq, kotak amal berada di pintu masuk masjid.
Kaki Masuk, Sepatu Tidak
"Kakinya bisa masuk tapi sepatunya tidak". Seruan ini kerap diucapkan pengelola masjid terapung jika mendapati ada pengunjung yang bandel.
Bandel karena tidak membaca petunjuk yang tertera di pintu masuk masjid. Bahwa alas kaki dititip di penjaga sendal dan tidak sampai di pintu masuk.
Sebab sebelum di pintu masuk, sudah menjadi area steril untuk tidak dimasuki sepatu dan sendal. Pengelola begitu menjaga kebersihan.
Begitu juga dengan tempat air wudhu tetap dijaga kebersihannya.
Di tempat wudhu wanita disediakan cermin sehingga dapat membantu jamaah yang berjilbab untuk memakai kembali jilbabnya.
Khusus jamaah wanita, tempat salatnya berada di lantai dua.
Namun jika tak ingin menaiki belasan anak tangga, Anda dapat salat di lantai satu, pengelola menyediakan sedikit space untuk wanita di sebelah kiri masjid.
Jika lupa membawa mukena, tak masalah. Pengelola menyediakan mukena warna warni dari bahan parasut yang wangi.