Wisata Bangka Belitung
Jerujai, Kuliner Khas Bangka Berbahan Sagu, Disajikan Pas Perayaan Maras Taun
Bangka punya kuliner khas bernama Jerujai. Santapan berbahan dasar sagu, disajikan pas perayaan Maras Taun. Rasanya kayak apa ya?
Laporan Reporter Bangka Pos, Alza Hipni
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Pulau Belitung yang berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak hanya terkenal film Laskar Pelangi dan warung kopi.
Belitung juga kaya keunikan kuliner, yang menarik sebagai tujuan wisata Anda.
Hanya menempuh penerbangan 50 menit dari Bandara Soekarno Hatta, pengunjung cukup mudah menjelajahi kuliner khas Belitung.
Biasanya, banyak pengunjung yang tertarik menikmati olahan seafood Belitung.
Sebut saja, makanan berkuah berbahan dasar kunyit dicampur ikan bernama gangan, pasti ketagihan.

Perayaan Maras Taun di Bangka
Nah, ada lagi makanan khas Belitung yang boleh dicoba jika Anda berkunjung ke pulau ini.
Jerujai, makanan berbentuk segi empat seukuran telapak tangan orang dewasa, berkontur lubang menyerupai jaring.
Panganan ini cuma dihargai Rp 10.000 perbungkus. Dalam satu bungkus terdiri dari 30 keping.
Makanan ini berbahan dasar sagu dicampur air secukupnya.
Adonan dimasukkan ke dalam batok kelapa yang telah dilubangi dan diratakan di atas kuali.
Saat masih hangat, bahan cetakan olahan Jerurai harus cepat dilipat membentuk segi empat. Kemudian dijemur di bawah panas terik matahari.
Untuk menikmati Jerurai, bisa dilakukan dengan dua cara.
Pertama digoreng dan ditambah lelehan gula aren. Atau dicampur kolak untuk menambah cita rasa pada makanan tersebut.
Biasanya, Jerujai ditemui saat perayaan adat tertentu di Pulau Belitung, seperti Maras Taun atau pergelaran acara lainnya.
Selain Jerujai, ada lepat berukuran besar sepanjang 6,5 meter dan berat 277 Kg.
Lepat jumbo ini dibuat saat perayaan Maras Taun.
Bahan dasarnya adalah ketan sebanyak 160 Kg. Proses pembuatannya dilakukan beramai-ramai warga desa.
Lepat besar ini dinikmati saat perayaan puncak Maras Taun, yang terkenal dari Desa Selat Nasik di Pulau Mendanau, Kabupaten Belitung.
Maras artinya memotong dan Taun adalah tahun. Awalnya adalah perayaan atas rasa syukur warga usai memanen padi. Dalam rangkaian Maras Taun diisi doa-doa, tari-tarian khas Belitung.
Maras Taun berlangsung setahun sekali pada bulan April.