Wisata Lampung
Bus Rapid Transit di Bandar Lampung, Tarif Ramah, Layanan Nyaman
Bus Rapid Transit Trans di Bandar Lampung jadi rekomendasi moda transportasi yang ramah di kantong dan nyaman layanannya.
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Moda transportasi apa yang paling nyaman di kota Bandar Lampung?
Harus jeli, memang. Terlebih kota yang berjuluk Tapis Berseri ini tidak memiliki memiliki cukup banyak pilihan angkutan masal yang bisa jadi pilihan untuk berkeliling menikmati potensi keindahan ibukota Provinsi Lampung.
Untuk itu, kali ini Tribun coba mengulas salah satu angkutan masal yang sempat menjadi primadona masyarakat Bandar Lampung.
Primadona karena ongkos jasa yang ditawarkan relatif murah.
Ditambah lagi angkutan ini memberikan kenyamanan yang belum pernah dirasakan warga Bandar Lampung dari sebuah transportasi masal.
Bus Rapid Transit Trans (BRT) Bandar Lampung. Itulah moda transportasi yang bisa Anda coba saat berkunjung ke Bandar Lampung.
Bukan maksud meniru Trans Jakarta yang lebih dahulu ada, pemerintah setempat menghadirkan BRT sebagai solusi atas tantangan tingginya mobilitas masyarakat perkotaan Bandar Lampung.
Secara resmi, BRT Trans Bandar Lampung beroperasi pada akhir medio 2011.
Dibangun oleh perusahaan konsorsium yang digagas oleh pemerintah, BRT menggusur keberadaan Damri yang dinilai cukup uzur mengurus transportasi kota.
Tidak tanggung-tanggung, saat itu konsorsium langsung mendatangkan sebanyak 250 unit mini bus sebagai niat serius mengatasi masalah trasnportasi.

Interior Bus Rapid Transit di Bandar Lampung (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Senada dengan Trans Jakarta, BRT Trans Bandar Lampung sebenarnya adaah sebuah pengistilahan untuk suatu model transportasi yang aman, cepat, tepat waktu, dan nyaman.
"BRT masih menjadi pilihan yang pas bagi warga Bandar Lampung untuk mobilitas. Murah dan nyaman. Itu adalah nilai lebih yag tidak bisa dipenuhi angkutan masal lain," demikian terang I Gede Jaelantik Direktur Utama BRT Trans Bandar Lampung beberapa waktu silam pada Tribun Lampung.
Dominasi Warna Hijau Muda
Seperti apakah wujud dari BRT Trans Bandar Lampung itu? BRT Trans Bandar Lampung merupakan transportasi masal yang menggunakan jenis bus mini.
Pemerintah kota dan konsorisum kala itu melihat bus mini adalah pilihan yang tepat dan cerdas, mengingat jalanan Bandar Lampung tidaklah seperti di Jakarta Sehingga jalanan kota yang sempit dan sangat padat tidak akan mampu dilewati bus besar.
Secara kasat mata, angkutan ini tampak menonjol di jalanan protokol Bandar Lampung.
Bagi wisatawan yang awam dengan Kota Bandar Lampung, bus ini mudah dikenali karena pada bagian muka bus bertuliskan BRT Trans Bandar Lampung sebagai identitas.
Kemudian pada bagian atas muka kaca pengemudi, terpampamng pula trayek yang dilintasi bus tersebut, sebagai informasi kepada pengguna.
Beralih kebagian samping, bus maish menggunakan kelir hijau sebagai warna hijau. Namun pada bagian sisi, bus ini memiliki corak dan motif kelampungan berupa tapis dan siger.

Bus Rapid Transit di Bandar Lampung, tampak samping (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Bahkan pada bagian ekor bus terpampang sepasang pengantin dari masyarakat adat pepadun yang menggunakan pakaian serba putih.
Di bagian dalam, bus ini tidak ubahnya Trans Jakarta. Kursi penumpang dikonsep berhadap-hadapan dengan kapasitas maksimal hingga 25 penumpang duduk.
Sedangkan pada bagian tengah, diberikan gantungan tangan bagi penumpang yang kelak tidak akan kebagian tempat duduk dan berdiri di sepanjang perlintasan BRT.
Oiya, terkait rasa nyaman yang dibahas diawal, dan menjadi primadona masyarakat Bandar Lampung. Bus ini menggunakan pendingin udara. Jadi buat kalian yang memiliki mobilitas tinggi di terik siang hari namun tidak memiliki transportasi, BRT adalah teman yang paling pas. Apalagi untuk kendaraan lain seperti angkutan kota (angkot) dipastikan tidak memiliki fasilitas yang nyaman ini.
Inilah Rute Trayek yang Dilalui
Bagi pelancong atau wisatawan yang berkunjung ke Bandar Lampung, jelas akan banyak tanya dibenak mereka akan BRT Trans Bandar Lampung.
Salah satu pertanyaan itu pastinya adalah trayek apa saja yang dilayani transportasi yang menjadi ikon Bandar Lampung itu.
Sebagai informasi, pada awal didirikannya BRT Trans Bandar Lampung empat tahun silam, bus ini melayani beberapa trayek yang ramai penumpang.
Sebut saja seperti Rajabasa-Sukaraja, Panjang, Korpri-Sukaraja, Kemiling-Sukaraja, Ir Sutami-Tanjungkarang, Rajabasa-Citra Garden, dan Panjang Citra Garden.
Namun dengan polemik dan berbagai masalah kepentingan yang terjadi di tubuh konsorsium, kini BRT Trans Bandar Lampung hanya melayani tiga trayek utama di jalanan protokol di Bandar Lampung. Tiga trayek utama itu yakni Rajabasa-Sukaraja, Korpri-Sukaraja, dan Rajabasa-Panjang. Jumlah armada yang semula berjumlah 250 unit dan melayani beragam trayek diatas, kini hanya berisa tidak kurang 50 unit bus.
Tapi buat yang baru kali pertama berkunjung ke Bandar Lampung, ada satu syarat yang harus dimiliki saat menggunakan Trans Bandar Lampung. Penumpang wajib mengenal betul daerah-daerah di Bandar lampung..
Karena tidakseperti Trans Jakarta yang menyeadikan peta jalur bus, BRT Trans Bandar Lampung tidak menyediakan informasi peta jalur bus, bahkan juga versi on-linenya. Parahnya lagi, bus ini juga tidak memiliki halte atau pemberhentian khusus.
Satu-satunya sumber informasi yang bisa didapatkan adalah melalui kru bus. Mereka dengan ramah akan menjelaskan jalur-jalur yang dilewati trans Bandar Lampung.
Tips Bila Masih Buta Peta Kota Lampung
Tips jika masih buta daerah Bandar Lampung. Saat anda naik trans Bandar Lampung, gunakan satu kalimat yang tepat sasaran: "Beritahu saya jika saya harus berhenti atau jika harus berganti bus" dan dengan senang hati crew bus akan mengingatkan anda di mana harus berhenti.
Dimana Halte BRT?
Jika Trans Jakarta memiliki halte di setiap koridor yang dilalui, hal itu tidak berlaku di BRT Trasn Bandar Lampung.
Pasalnya moda angkutan ini tidak memiliki halte khusus yang mengakomodir laju naik dan turun penumpang dan pembelian tiket. Halte yang dibangun pihak manajemenpun sifatnya hanya untuk naik dan turun penumpang.
Karena hingga saat ini penumpang BRT dapat naik dan turur sesuka hati di jalanan kota Bandar Lampung.
Parahnya lagi, halte yang dimaksud dibangun di atas pedesterian yang semestinya dijaga untuk kepentingan publik yaitu pejalan kaki.
Jelas ini amat membahayakan pejalan, karena jika melewati halte BRT mereka harus masuk ke badan jalan yang sewaktu-waktu bisa membahayakan nyawa.
Berapa ongkosnya?
Pertanyaan utama dari keberadaan BRT Trans Bandar Lampung adalah berapa ongkos yang berlaku? Untuk trayek Rajabasa-Sukaraja dan Korpri-Sukaraja ongkos yang dikenakan yaitu Rp 4000 seklai jalan.
Sedangkan trayek Rajabasa Panjang dikenakan ongkos Rp 5000 dalam sekali jalan.
"Untuk ongkos BRT bersaing dengan angkot. Sama-sama Rp 4000 tapi BRT sudah ber-AC, kalau angkot kita bakal kepanasan. Itu yang membuat BRT jadi pilihan favorit warga termasuk saya ketika mau ke kampus," ungkap Destriana mahasiswi Universitas Lampung.