Wisata Lampung
Gunung Anak Krakatau, Cerita Susah Payah Menembus Ombak Selat Sunda dan Suka Duka Tracking
Untuk bisa menikmati keindahan Gunung Anak Krakatau, wisatawan terlebih dulu harus berhadapan dengan dahsyatnya ombak Selat Sunda.
Suasana mencekam bergelut dengan ombak langsung berubah suasana ceria.
Olokan peserta satu sama lain yang sehabis mabuk meramaikan kapal yang segera merapat.
Sekedar informasi, GAK yang berada di Selat Sunda sejatinya adalah sisa dari letusan Krakatau Purba pada 1883. Pada tahun 1800-an Gunung Krakatau ini pernah meletus dan menjadi ledakan terdahsyat dan menjadi legenda seantero dunia hingga saat ini.
Letusan 130 tahun silam kala itu tak hanya meluluhlantakkan kawasan di sekitarnya (Lampung dan Banten), tapi juga terasa hingga ke belahan bumi lainnya. Bahkan, suara letusan Krakatau terdengar hingga Australia.
Penelitian menyebutkan, sampai saat ini, tinggi GAK bertambah empat sentimeter setiap tahun.
Saat ini, diperkirakan tinggi Anak Krakatau sudah mencapai sekitar 700 meter di atas permukaan air laut. Di sekitar gunung api ini terdapat kepulauan yang terdiri atas Pulau Rakata, Panjang, dan Sertung, tiga pulau yang terbentuk setelah letus Gunung Krakatau Purba.

Perahu boat membawa wisatawan menuju Gunung Anak Krakatau (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Itu yang kemudian membuat General Manager Grand Elty Krakatoa Dwi Prasetyo mengungkapkan bahwa pengunjung GAK bukan hanya wisatawan domestik. Namun telah meluas hingga mancanegara, karenai berkaitan dengan sejarah GAK itu sendiri.
"Minat wisatawan untuk tur perjalanan wisata GAK amat tinggi. Salah kalau anggapannya cuma orang Lampung saja. Dari Jakarta, Palembang, Korea, Rusia, Amerika dan wisatawan mancanegara lainnya juga di bulan tertentu cukup tinggi partisipasinya," ungkap pria yang ramah senyum ini.
Kembali ke perjalanan, setibanya di kawasan GAK, kapal yang membawa peserta tidak bisa merapat hingga ke daratan.
Angin utara yang bertiup kencang, memaksa nahkoda bersandar ke kapal motor milik BKSDA Provinsi Lampung, yang kemudian mengantar peserta ke daratan menggunakan perahu karet.
Setelah sampai ke Gunung Krakatau, banyak aktivitas yang bisa dilakukan, mulai trekking dari tepi pantai menuju ke Gunung Krakatau melewati hutan. Ketika trekking melewati hutan, kita akan banyak melihat keindahan hutan dengan background Gunung Krakatau.
Siapkan Fisik dan Sunblock
Patut diperhatikan, untuk dapat menikmati keindahan GAK, siapkan fisik dengan baik untuk mendaki gunung yang sarat dengan medan berpasir.
Bila perlu bekali diri dengan tongkat untuk mengarungi medan berpasir, kenakan topi, dan tentu bawa minum yang cukup karena ketika sampai di atas keadaan akan terasa sangat panas, dan amat melelahkan.
Penggunaan sunblock amat sangat disarankan jika kulit kalian tidak ingin terbakar matahari.