Jangan Cari Pedagang Pria di Pasar Wisata Ini
Tidak ada satu pria pun yang berjualan di Pasar Wisata Minggu pagi di Siring Jalan Tendean Banjarmasin.
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Boleh jadi inilah pasar paling diskriminatif di dunia. Pasalnya, sebab tidak ada satu pria pun yang berjualan di Pasar Wisata Minggu pagi di Siring Jalan Tendean Banjarmasin.
Di pasar buah dan sayur yang pedagangnya berada di atas perahu-perahu kecil ini, didominasi perempuan yang rata-rata berusia di atas 30 tahun.
“Memang tidak ada pria yang berdagang di pasar ini,” ujar Ijuh, salah satu pedagang di sana, kemarin.
Kenapa bisa demikian? “Karena tidak ada Bapak-bapak yang mau berjualan. Mereka lebih memilih bercocok tanam atau berkebun. Jadi kami yang mendapat tugas menjual hasilnya” ujar Ijuh.
Dia menyebutkan, hampir semua pedagang buah dan sayur di pasar sekali sepekan ini berasal dari kawasan perkebunan dan pertanian Lokbaintan, Kabupaten Banjar, atau sekitar satu jam dari pusat Kota Banjarmasin menggunakan perahu mesin.
Menurutnya, mereka yang berdagang di sini pada hari lain juga berdagang tetap di Pasar Terapung Lokbaintan. “Kalau di Lokbaintan banyak pria ikut berdagang, tetapi di sini tidak ada,” ujarnya.