TOPIK
Vaksin Palsu
-
Denada berharap pelaku pembuat vaksin palsu untuk anak-anak dapat diberi hukuman setimpal.
-
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Medan, Alibata Harahap, mengajak masyarakat ikut berperan mengawasi peredaran vaksin palsu di Medan.
-
Perwakilan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Selasa (28/6/2016) menyambangi Bareskrim Polri.
-
Aktris Nikita Mirzani mengaku dirinya sempat takut setelah mendengar adanya vaksin palsu untuk anak-anak.
-
Denada mengatakan dirinya amat miris akan adanya vaksin palsu untuk anak-anak yang baru-baru ini terungkap.
-
Toko berukuran 2X2 meter ini tertutup rapat. Namun, tidak tampak garis polisi yang melintang di depannya.
-
Rumah model seperti itu, di perumahan ini harganya bisa mencapai puluhan miliar rupiah.
-
Pasutri itu sempat menolak digiring ke kantor polisi. Namun mereka akhirnya tak berdaya dan pasrah digiring ke mobil polisi.
-
IDAI menyebut vaksin di DIY aman karena peredarannya dari distributor resmi yang diakui pemerintah.
-
Keduanya telah memalsukan vaksin sejak 2003 keduanya ditangkap Direktorat Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri.
-
Jaringan vaksin palsu dengan tersangka 15 orang, selama belasan tahun sudah meraup banyak keuntungan dari bisnis tersebut.
-
Kementerian Kesehatan, kata Nila, akan meminta Bareskrim Polri agar secepatnya memberikan vaksin palsu
-
Pembuat vaksin palsu di Bekasi, Hidayat Taufiqurahman, sehari-harinya bekerja sebagai perawat di sebuah klinik di perusahaan produsen sepeda motor
-
Menteri Kesehatan Nila Moeloek tetap bersikeras mengadakan vaksin ulang menyusul terungkapnya peredaran vaksin palsu
-
Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan menurunkan para petugas untuk menertibkan para penjual vaksin maupun obat-obatan palsu.
-
Berdasarkan hasil pengembangan Bareskrim Polri, ternyata ada empat rumah sakit yang diduga menerima pasokan vaksin palsu.
-
Pasangan yang tinggal di Kemang Pratama Regency, Bekasi ini meraup untung besar dari penjualan vaksin palsu yang sudah dilakukan bertahun-tahun.
-
"Kami tidak pernah melakukan pengadaan obat, atau vaksin lewat perorangan atau CV (perusahaan kecil)."
-
Produsen vaksin palsu, Rita Agustina rupanya pernah bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Hermina,
-
Peredaran vaksin palsu ternyata tak perlu dikhawatirkan oleh para orangtua. Setidaknya itulah yang diklaim oleh Kementrian Kesehatan.
-
"Kecuali dia (penerima) alergi, paling ya cuma bisa bengkak di tempat suntikan, bisa alergi, bisa gatal," tutur Aman.
-
Manajemen rumah sakit tak yakin Rita mendapatkan botol yang digunakan untuk wadah vaksin palsu itu dari RS Hermina Bekasi.
-
Hal itu diutarakan Menkes usai rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (27/6/2016).
-
Saat penggerebekan, penyidik menemukan ribuan botol vaksin di dalam rumah yang kini kosong.
-
Pemerintah harus mengevaluasi kembali sistem pengawasan obat dan peredarannya di masyarakat.
-
"Tugas Kemenkes dan BPOM kan bukan cuma urus Rumah Sakit Pemerintah, tapi kesehatan masyarakat secara menyeluruh," kata Irma.
-
Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Plt Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Tengku Bahdar Johan Hamid diserang pertanyaan dan kritik tajam DPR
-
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi menilai kasus vaksin palsu merupakan pelanggaran hak anak.
-
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berencana memerintahkan Sekretaris Jenderal pada lembaga yang dia pimpin untuk menerbitkan surat terkait kasus vaks
-
Anggota Komisi IX DPR, Amelia Anggraini menyebut kasus vaksin palsu bukan kejahatan biasa, tapi seperti pembantaian suku bangsa besar-besaran
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved