TOPIK
Penutupan Dolly
-
”Kakak saya yang sering dimintai tolong untuk menyelesaikan. Orang-orang kan tidak bisa ngomong. Jadi, kakak saya yang bantu
-
”Sakit hati itu dibawa mati kakak saya,” kata pria kelahiran Surabaya 1936.
-
Berdasarkan informasi dan komunikasi dengan Dinas Sosial Pemprov Jatim, ada 34 orang asal Jember yang berada di sana (Dolly). Rencananya mereka akan
-
"Targetnya setiap hari ada 300 orang. Tapi, di hari pertama mungkin mereka masih menunggu dan melihat-lihat perkembangan,” kata Deddi Sosialisto, Kab
-
“Kalau ada usulan dibuat museum Dolly, jelas tidak bisa (diwujudkan). Kita kan ingin meninggalkan traumatik keberadaan lokalisasi Dolly. Bukan malah m
-
“Kalau Barbara buka, malah akan diprotes warga. Soalnya, warga dapat laporan, dia (pengelola Barbara) setuju dengan penutupan dan sudah menerima kompe
-
“Mulai hari ini, kami beroperasi kembali,” teriak para PSK berkali-kali di sepanjang jalan yang dilalui.
-
Mayoritas PSK Dolly dan Jarak memilih tidak mengambil kompensasi yang diberikan pemerintah dalam upaya menutup lokalisasi. Alasannya, terlalu kecil
-
Gemerlap lokalisasi Dolly dan Jarak kembali nampak, Kamis (19/6/2014) malam.
-
Mojokerto akan menjadi salah satu tempat eksodus para pekerja seks komersil (PSK), paska ditutupnya lokalisasi Dolly di Surabaya.
-
Pengamanan kawasanan lokalisasi Jarak dan Dolly mendapat perhatian serius Polda Jatim. Tak tanggung-tanggung, 1.511 personel disiagakan di sana.
-
Pekerja dan penghuni lokalisasi memiliki waktu hingga lima hari ke depan untuk beroperasi.
-
Mengantisipasi eksodus pekerja seks komersial (PSK) dari Gang Dolly, Surabaya,Pemkot Depok pun melakukan pengawasan.
-
"Katanya, ini untuk kompensasi. Tapi saya dan teman-teman PKL lainnya tidak mau. Takut dibohongi. Soalnya, surat itu tidak ada stempel dari RT dan RW,
-
"Mereka bukan PSK tapi dijadikan PSK. Atau mantan PSK dan mantan mucikari, yang mengambil kompensasi tersebut," kata Saputra alias Pokemon, kordinator
-
"Untuk pelanggaran Perda pada bangunan akan ditangani Satpol PP. Dan untuk adanya traficking akan ditangani kepolisian diproses sesuai hukum yang ber
-
"Itu sebagai wujud dan bukti kesungguhan dari Pemkot Surabaya dalam membantu kelangsungan ekonomi warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly-Jarak."
-
"Apalagi kalau ada usulan dibuat museum Dolly jelas tidak bisa. Kita kan ingin meninggalkan traumatik keberadaan lokalisasi Dolly bukanya justru meles
-
"Ada empat Patpong dijadikan satu, ya itulah Dolly,” cerita Michel seraya mengerutkan dahi.
-
"Targetnya setiap hari ada 300 orang. Tapi di hari pertama mungkin mereka masih menunggu dan melihat-lihat perkembangan," kata Deddi
-
"Ini penting untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS. Makanya melokalisasi PSK yang terjangkit penyakit mematikan tersebut di suatu tempat harus segera
-
Menurut Handoyo, mmami atau mucikari di kawasan Putat Jaya, Surabaya adalah Mami Tan. Tante Dolly hanyalah pemilik rumah yang disewa Mami Tan.
-
"Sudah tutup sejak 2013 lalu. Akan dibuat usaha kembangkan karaoke yang juga ada di Jalan Jarak," kata Karno.
-
"Dana kompensasi Rp 5 juta yang saya dapatkan, akan saya buat ternak angsa karena pertumbuhan angsa lebih cepat dari ternak lainnya
-
“Sampai saat ini kami belum terima datanya, untuk itu kami juga menunggu data detailnya dari Pemprov,” ungkapnya.
-
Tante Dolly sering menangis, namanya dipakai sebagai nama gang pelacuran, Gang Dolly. "Mudah-mudahan, sekarang arwah kakak bisa tenang," ujar Handoyo.
-
Dia tidak mengerti siapa yang awalnya memberikan namanya untuk sebutan lokalisasi. ”Sakit hati itu dibawa mati kakak saya,” ujar Handoyo.
-
"Kalau berbicara HAM, mana yang mengintimidasi, siapa yang melanggar HAM. Karena itu, tolong warga beri kesempatan memilih," tambahnya.
-
“Tempat seperti itu merupakan sarang penyakit HIV/AIDS, menurut saya harus ditutup, sudah tidak sesuai lagi,” imbuh pria
-
Hanya terlihat penjagaan dari warga setempat di sepanjang jalan Jarak dan gang Dolly masih dilakukan.
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved