TOPIK
Penutupan Dolly
-
"Persoalan di lokalisasi adalah persoalan sosial yang seharusnya lebih mengedepankan pendekatan persuasif oleh pemerintah dan semua pihak
-
1. Mengecam dan mengutuk tindakan represif/kekerasan dalam penyelesaian kasus sosial di wilayah lokalisasi.
-
Sebagian wisma tertutup rapat dan lampunya tak menyala. Sebagian lagi, terlihat buka, tapi sama saja tanpa aktivitas.
-
“Pengamanan dilakukan secara umum, namun pengawasan terus dilakukan. Jika ada kegiatan yang melanggar hukum, petugas bakal langsung bergerak mengambil
-
“Sejauh ini belum ada laporan kalau bakal beroperasi lagi,” kata
-
Di gang Dolly, suasana terasa lebih sunyi. Kendaraan yang melintas di sana Minggu malam malah nyaris tidak ada.
-
Menurut koordinator tim advokasi Front Pekerja Lokalisasi (FPL), Anisa, terdapat tujuh warga yang hingga hari keempat masih menderita sakit
-
"Kampung Putat Jaya Bebas Lokalisasi dan Prostitusi" itu. Suasana tegang menyelimuti kawasan tersebut.
-
"Kami hanya menyiapkan program yang bisa diikuti lewat SKPD yang ada," jelas Abdul Malik, Sekda Kabupaten Malang kepada Surya Online (Tribunnews.com
-
"Tahun ini, di tujuh titik lokalisasi akan ditutup secara permanen dan sekaligus dibubarkan sebagai hadiah ulang tahun Kabupaten Malang," tegas Abdul
-
Pemkot Surabaya dalam merekrut warga terdampak penutupan lokalisasi memprioritaskan mereka yang menjadi tulang punggung keluarga.
-
"Khusus untuk hari ini kita sudah memberikan tambahan waktu tutup pelayanan sampai pukul 17.00 WIB dari biasanya pukul 15.30 WIB. Tapi ya hanya segitu
-
"Nama Dolly sendiri kan sudah sangat terkenal, saya akan menyiapkan lagu yang inspirasinya saya peroleh dari penutupan Dolly," ungkap Didi Kempot
-
"Tapi tidak seramai dulu, satu wisma mungkin hanya punya dua atau tiga PSK saja," kata Teguh.
-
"Kami akan lakukan razia secara berkala di bekas-bekas lokalisasi," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono
-
"Ini yang perlu diwaspadai, mereka masuk ke Kota Malang dan mangkal di tempat karaoke menjadi purel. Atau mangkal di pinggir-pinggir jalan," kata Anto
-
“Kami Kita sudah mendapat pemberitahuan dari Dinas Sosial Jawa Timur. Berdasarkan pendataan mereka, terdapat 30 eks PSK Dolly asal Jombang. Rencananya
-
Proses pencairan kompensasi penutupan lokalisasi prostitusi Dolly yang semula dibatasi sampai Senin (23/6/2014), diperpanjang sampai 26 Juni.
-
"Jadi kita tidak bisa melihat rencana detail pembangunan hanya dari RTRW, tapi harus melihat RDTRK yang diputuskan Pemkot Surabaya," tutur Herlina.
-
"Dengan adanya jalan yang diperlebar tersebut diharapkan akan memperlancar perekonomian di bekas lokalisasi Dolly-Jarak," kata Dwija
-
"Jika tidak diambil, dana yang disiapkan akan dikembalikan ke kas negara," ujar Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Surabaya Dedy Sosi
-
"Selain tempatnya enggak ada, mereka enggak akan laku karena masyarakat Depok agamis," kata Nur Mahmudi di sela pemusnahan minuman keras dan narkoba.
-
"Enam mucikarinya sudah ambil kompensasi di sini," kata Kasubag Penanggulangan Bencana Biro Kesra Pemprov Jatim Lilik Sri Utami,
-
"Kita lima tahun yang lalu juga telah menutup lokalisasi yang ada di Jember," kata dia.
-
Bos besar pemilik banyak wisma di kompleks lokalisasi prostitusi Dolly mengantarkan sejumlah anak buahnya, untuk mengambil kompensasi.
-
"Kalau kemarin, sampai jam lima sore ada 79 PSK," kata Sekretaris Dinas Sosial Kota Surabaya, Endah Puspandari,
-
"Saya berpesan kepada orang Bali jangan menerima, jangan menjadi konsumennya," ujarnya.
-
Hingga hari kedua Jumat (20/6/2014) pukul 10.00 WIB, baru ada 75 PSK dan 28 mucikari yang mengambil jatah kompensasi penutupan Dolly.
-
“Sejak saat itu, kami terpisah. Saya sendiri kemudian berpindah-pindah, di Blitar dan Malang. Sedangkan dua kakak saya di Surabaya,” ungkap Handoyo.
-
“Zus (kakak) Dolly bukan mucikari, apalagi PSK. Dia sama sekali bukan,” tutur Handoyo
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved