Kapal Canggih Ini Bisa Deteksi Kebocoran Otomatis dan Jaga Stabilitas Laut
Bukan dari luar negeri, kapal pintar ini sepenuhnya hasil karya anak bangsa. Bisa deteksi kebocoran otomatis, jaga stabilitas kapal, hingga
Penulis:
Glery Lazuardi
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mencatatkan langkah besar dalam transformasi industri maritim. Lewat tangan dingin anak bangsa, teknologi Artificial Intelligence of Things (AIoT) kini telah diterapkan pada kapal-kapal buatan lokal untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan daya saing nasional.
Dalam ajang Marine Indonesia 2025 (Inamarine & RailwayTech Indonesia) yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 29–31 Juli 2025, PT Sinergi Teknologi Solusindo memperkenalkan sistem Fuel Monitoring System (FMS) dan Ballast Tank Monitoring berbasis AIoT hasil pengembangan dalam negeri yang 100 persen modular dan scalable.
“Indonesia mampu menghadirkan solusi teknologi berbasis IoT dan AI yang tidak hanya andal, tetapi juga relevan dengan kebutuhan industri lokal,” ujar Ishaq Salam Dwicahyo, Product Head PT Sinergi Teknologi Solusindo, Rabu (30/7/2025).
Sistem Kapal Cerdas: Menyatu dengan Data
FMS (Fuel Monitoring System) menggabungkan sensor canggih seperti flowmeter Coriolis, fuel level sensor, dan RPM sensor. Data yang dikumpulkan diproses oleh kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dini potensi kebocoran bahan bakar, anomali konsumsi, hingga memberi rekomendasi optimasi operasional kapal.
Sementara itu, Ballast Tank Monitoring menggunakan kombinasi ultrasonic sensor dan pressure sensor untuk mengatur distribusi air ballast secara otomatis dan presisi. Ini penting untuk menjaga stabilitas kapal sekaligus memenuhi standar keselamatan pelayaran nasional dan internasional.
Baca juga: 10 Pekerjaan Ini Terancam Digantikan AI di 2030, Apakah Kariermu Termasuk?
Teknologi Lokal, Dampak Global
Tak hanya pintar, sistem ini juga berbasis lokal. Platform AIoT buatan Indonesia ini telah mencapai lebih dari 40% Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan sedang dalam proses sertifikasi dari Kementerian Perindustrian RI.
“Solusi ini juga telah digunakan di sektor lain seperti pertambangan, manufaktur, oil & gas, dan pertanian,” tambah Ishaq.
Keunggulan utama dari teknologi ini adalah desainnya yang modular dan dapat disesuaikan (customizable), menjadikannya mudah diterapkan mulai dari kapal kecil nelayan hingga armada besar industri pelayaran.
Menuju Era Kedaulatan Teknologi Maritim
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia siap memasuki era industri 4.0 di sektor maritim. Dengan digitalisasi berbasis AIoT, kapal-kapal Indonesia tak hanya lebih efisien — tapi juga lebih tangguh dalam menghadapi tantangan laut, cuaca ekstrem, dan tekanan globalisasi logistik.
Lebih dari itu, kehadiran teknologi ini menandai titik balik bahwa inovasi tidak harus datang dari luar negeri, melainkan bisa lahir dan tumbuh dari dalam negeri, dari tangan dan pikiran anak-anak bangsa.
Investasi Sektor Maritim Tembus Rp 136,3 Triliun Sepanjang Kuartal I 2025 |
![]() |
---|
Dorong Daya Saing Industri Maritim, Kualitas Sumber Daya Manusia Pelaut Indonesia Ditingkatkan |
![]() |
---|
Iperindo Tekankan Pentingnya Industri Maritim Mendukung Perekonomian Nasional |
![]() |
---|
Bos Askrindo: Industri Maritim Butuh Perlindungan Asuransi Komprehensif |
![]() |
---|
Tambah Armada Baru, Meratus Siap Tingkatkan Kapasitas Pengiriman Internasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.