YouTube dan Kebangkitan Video Commerce di Asia Tenggara: Berubahnya Wajah Perdagangan Digital
Pertumbuhan ini membuka peluang besar bagi brand untuk menjangkau audiens melalui kolaborasi dengan kreator konten,
Bahkan, YouTube mendorong niat beli hingga hampir 4 kali lebih besar daripada media sosial lain di kawasan.
YouTube Shopping Perkuat Perdagangan
YouTube Shopping kini tersedia di enam negara Asia Tenggara melalui kemitraan dengan Shopee.
Program ini memungkinkan kreator untuk mempromosikan produk dari toko mereka sendiri atau dari brand lain secara langsung dalam video mereka. Di Indonesia, Vietnam, dan Thailand—tiga negara peluncuran awal—rata-rata 55% kreator yang memenuhi syarat telah mendaftar ke program ini.
Contohnya, channel kreator seperti Marinh Hồ mengalami peningkatan pendapatan hampir lima kali lipat, sementara channel Jaga Review mencatat 50% pendapatannya berasal dari YouTube Shopping.
YouTube di TV: Pengalaman Baru, Peluang Baru
YouTube juga memperluas pengaruhnya melalui televisi terkoneksi (Connected TV/CTV), dengan lebih dari 79 juta penonton di Asia Tenggara.
YouTube di TV menawarkan pengalaman menonton yang interaktif dengan iklan imersif seperti "Pause Ad" dan fitur “Shoppable CTV”, yang memungkinkan penonton membeli produk langsung dari layar melalui QR code atau tautan ke ponsel.
Kampanye CTV terbukti efektif: McDonald's di Filipina mencatat peningkatan penjualan harian lebih dari 46%, sementara Pepsi di Vietnam meningkatkan jangkauan usia 18–44 tahun sebesar 27%.
Menurut Nielsen, YouTube menghasilkan Return on Ad Spend (ROAS) jangka panjang 2,3 kali lebih tinggi dibandingkan media sosial berbayar.
Masa Depan Perdagangan Digital
Video commerce dan pemasaran berbasis kreator mengubah cara brand berinteraksi dengan konsumen. Dengan format konten yang fleksibel seperti Shorts, live streaming, dan integrasi marketplace, YouTube menjadi platform strategis untuk mendorong konversi dari tahap penemuan ke pembelian.
“Ekosistem kreator YouTube memungkinkan brand membangun kepercayaan, menjalin kolaborasi autentik, dan mendorong hasil bisnis yang terukur di tengah pertumbuhan pesat ekonomi digital Asia Tenggara,” ujar Arthur Altounian, VP Client Strategy & Growth APAC di GroupM, WPP Media.
Dengan 86% konsumen Asia Tenggara mengandalkan video online sebelum membeli, YouTube siap terus menjadi pemain kunci dalam membentuk masa depan e-commerce kawasan. (*/)
Apa Itu SEABlings, Istilah Viral di Tengah Demonstrasi di Indonesia: Wujud Solidaritas Asia Tenggara |
![]() |
---|
6 Negara dengan Gaji Polisi Tertinggi di ASEAN, Indonesia Ada di Posisi Berapa? |
![]() |
---|
Dari Jepang, Pertama di Luar Asean, Standar Pembayaran Global QRIS Bank Indonesia Diluncurkan |
![]() |
---|
Logika Perhitungan Tunjangan Anggota DPR Tuai Kritik Keras YouTuber yang juga Matematikawan |
![]() |
---|
Thailand Ekspansi Waralaba ke Indonesia Bidik Kemitraan Sektor Konsumsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.