Tidak Terdampak Pelemahan Daya Beli, Minat Beli Masyarakat Terhadap iPhone Masih Tinggi
Direktur Erajaya Patrick Adhiatmadja mengatakan, minat beli masyarakat terhadap iPhone masih tinggi. Tidak terdampak pelemahan daya beli.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Erajaya Patrick Adhiatmadja mengatakan, minat beli masyarakat terhadap iPhone masih tinggi. Tidak terdampak terhadap pelemahan daya beli.
Patrick menjelaskan, konsumen produk Erajaya merupakan kalangan ekonomi menengah ke atas. Di segmen ini, lanjut dia, pelemahan daya beli lebih kecil.
"Yang sangat terasa itu di kelas menengah. Jadi, kalau menengah ke atas, tidak terlalu bermasalah," ujar Patrick saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Baca juga: 7 Fakta iPhone Penumpang Garuda Hilang saat Penerbangan, Pemilik Sempat Cari di Tempat Sampah & Got
Patrick menambahkan, kelas menengah ke bawah yang memang daya belinya menurun. Namun, tidak terlalu berdampak terhadap penjualan produk Erajaya, semisal iPhone.
"Kebetulan di era Jaya, lewat merek dan produknya, bukan kita mau eksklusivitas atau apa, tapi kita lebih ke kelas menengah ke atas saat ini. Jadi, dampaknya tidak terlalu terasa," tutur Patrick.
Menurutnya, di kalangan kelas menengah atas, yang menurun adalah keyakinan konsumen, bukan tabungan. Dia mencontohkan, masyarakat yang masih punya pekerjaan, masih punya penghasilan, tetapi minat belanjanya menurun.
Baca juga: iPhone Hilang di Pesawat Garuda, Komisi VI DPR: Usut dan Evaluasi Etika Kru
"Apa dampaknya? Ketika seorang pelanggan melakukan pembelian terencana, entah itu sepatu olahraga, atau ponsel, atau mobil, karena sudah direncanakan, ia akan melakukan pembelian itu. Yang kurang darinya adalah pembelian impulsif. Ketika dia jalan-jalan di mal, misalnya, ada diskon hingga 20 persen. Mungkin dia akan melewatkannya," tutur Patrick.
Wakil Direktur Utama Erajaya Hasan Aula menyampaikan, justru di kalangan menengah atas penggunaan telepon seluler meningkat, lantaran kegunaannya semakin erat dengan aktivitas mereka.
"Sebenarnya, pengguna telepon seluler semakin bertambah dengan segala aktivitas yang dapat dilakukan di telepon seluler. Apalagi sekarang kita melihat mobile banking, mobile commerce, semuanya dari telepon seluler," tuturnya.
Karena itu, ucap dia, kegunaan ponsel di kalangan menengah atas merupakan keharusan. Terutama, jika menyangkut perkembangan teknologi terkini di ponsel tersebut. Hal itu yang mendorong produk baru terus bermunculan.
"Jika ada banyak produk baru, kita juga dapat meningkatkan penjualan. Itu menambah metrik," katanya.
Baca juga: Daftar iPhone yang Dapat Update iOS 26, Ada iPhone 11 dan 13
Sebelumnya, menurut Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2025 sebesar 121,1, turun 5,3 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 126,4.
Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) Research, Fithra Faisal Hastiadi, menilai bahwa penurunan IKK pada Maret ini menandai penurunan bulanan ketiga berturut-turut, sekaligus menjadi level terendah sejak Oktober 2024.
Dia menjelaskan bahwa penurunan yang berkelanjutan ini menggarisbawahi meningkatnya tekanan pada daya beli rumah tangga, di tengah menyusutnya kelas menengah dan meningkatnya beban biaya hidup, khususnya di wilayah perkotaan.
Daya Beli Pulih, Pasar Properti Ikutan Stabil, Pengembang Mulai Gencar Ekspansi |
![]() |
---|
Perbandingan Harga iPhone 17 Series: Negara Termurah vs Termahal, Selisih Bikin Geleng Kepala |
![]() |
---|
5 Perbandingan Spesifikasi iPhone 17 Pro Max Vs Samsung Galaxy S25 Ultra, Lebih Unggul Mana? |
![]() |
---|
Meski iPhone 17 Baru Saja Diluncurkan, Bocoran iPhone 18 Sudah Mulai Terlihat, Simak di Sini |
![]() |
---|
Sertifikat TKDN iPhone 17 Terbit, Indonesia Tetap Jadi Partner Penting Apple |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.