Senin, 29 September 2025

Tidak Terdampak Pelemahan Daya Beli, Minat Beli Masyarakat Terhadap iPhone Masih Tinggi 

Direktur Erajaya Patrick Adhiatmadja mengatakan, minat beli masyarakat terhadap iPhone masih tinggi. Tidak terdampak pelemahan daya beli.

Editor: Sanusi
/TRIBUN MEDAN/Danil Siregar
Karyawan melayani pengunjung untuk pembelian unit Iphone 16 di Digimap, Sun Plaza, Medan, Selasa (22/4/2025). IPhone 16 hadir dengan sejumlah pembaruan signifikan yang telah terjual 250 unit selama 11-22 April 2025, dengan harga Rp 15 juta hingga Rp 22,5 juta. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Erajaya Patrick Adhiatmadja mengatakan, minat beli masyarakat terhadap iPhone masih tinggi. Tidak terdampak terhadap pelemahan daya beli.

Patrick menjelaskan, konsumen produk Erajaya merupakan kalangan ekonomi menengah ke atas. Di segmen ini, lanjut dia, pelemahan daya beli lebih kecil.

"Yang sangat terasa itu di kelas menengah. Jadi, kalau menengah ke atas, tidak terlalu bermasalah," ujar Patrick saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

Baca juga: 7 Fakta iPhone Penumpang Garuda Hilang saat Penerbangan, Pemilik Sempat Cari di Tempat Sampah & Got

Patrick menambahkan, kelas menengah ke bawah yang memang daya belinya menurun. Namun, tidak terlalu berdampak terhadap penjualan produk Erajaya, semisal iPhone.

"Kebetulan di era Jaya, lewat merek dan produknya, bukan kita mau eksklusivitas atau apa, tapi kita lebih ke kelas menengah ke atas saat ini. Jadi, dampaknya tidak terlalu terasa," tutur Patrick.

Menurutnya, di kalangan kelas menengah atas, yang menurun adalah keyakinan konsumen, bukan tabungan. Dia mencontohkan, masyarakat yang masih punya pekerjaan, masih punya penghasilan, tetapi minat belanjanya menurun. 

Baca juga: iPhone Hilang di Pesawat Garuda, Komisi VI DPR: Usut dan Evaluasi Etika Kru

"Apa dampaknya? Ketika seorang pelanggan melakukan pembelian terencana, entah itu sepatu olahraga, atau ponsel, atau mobil, karena sudah direncanakan, ia akan melakukan pembelian itu. Yang kurang darinya adalah pembelian impulsif. Ketika dia jalan-jalan di mal, misalnya, ada diskon hingga 20 persen. Mungkin dia akan melewatkannya," tutur Patrick.

Wakil Direktur Utama Erajaya Hasan Aula menyampaikan, justru di kalangan menengah atas penggunaan telepon seluler meningkat, lantaran kegunaannya semakin erat dengan aktivitas mereka.

"Sebenarnya, pengguna telepon seluler semakin bertambah dengan segala aktivitas yang dapat dilakukan di telepon seluler. Apalagi sekarang kita melihat mobile banking, mobile commerce, semuanya dari telepon seluler," tuturnya.

Karena itu, ucap dia, kegunaan ponsel di kalangan menengah atas merupakan keharusan. Terutama, jika menyangkut perkembangan teknologi terkini di ponsel tersebut. Hal itu yang mendorong produk baru terus bermunculan.

"Jika ada banyak produk baru, kita juga dapat meningkatkan penjualan. Itu menambah metrik," katanya.

Baca juga: Daftar iPhone yang Dapat Update iOS 26, Ada iPhone 11 dan 13

Sebelumnya, menurut Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2025 sebesar 121,1, turun 5,3 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 126,4.

Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) Research, Fithra Faisal Hastiadi, menilai bahwa penurunan IKK pada Maret ini menandai penurunan bulanan ketiga berturut-turut, sekaligus menjadi level terendah sejak Oktober 2024.

Dia menjelaskan bahwa penurunan yang berkelanjutan ini menggarisbawahi meningkatnya tekanan pada daya beli rumah tangga, di tengah menyusutnya kelas menengah dan meningkatnya beban biaya hidup, khususnya di wilayah perkotaan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan