Empat Negara Asia Tenggara Satukan Visi Bangun Ekosistem Startup Regional
Atlas hadir sebagai inisiatif kolaboratif lintas negara untuk memperkuat konektivitas inovasi dan memperluas akses pasar startup Asia Pasifik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Empat penggerak ekosistem startup dari Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam resmi membentuk aliansi strategis bernama Accelerating Transformation & Linkage for Advancing Startups (Atlas) dalam ajang Asia MirAI Day 2025 di Tokyo, Jepang belum lama ini.
Atlas hadir sebagai inisiatif kolaboratif lintas negara untuk memperkuat konektivitas inovasi dan memperluas akses pasar startup Asia Pasifik di tengah transformasi digital global.
Dibentuk oleh Kumpul (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam), Atlas menjadi wadah baru bagi sinergi pelaku ekosistem teknologi, mulai dari startup, investor, korporasi, hingga pembuat kebijakan.
Baca juga: Lima Perempuan Pendiri Startup Teknologi Diumumkan di Aurora Tech Award 2025
“Kami percaya kolaborasi adalah bahan bakar utama untuk mempercepat transformasi yang nyata,” ujar Faye Wongso, Chairperson KUMPUL dan co-founding member Atlas, saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (2/6/2025).
Dikatakannya, Atlas akan membuka peluang global bagi para pendiri startup lokal dan memperkuat semangat kewirausahaan lintas negara.
"Masing-masing negara pendiri Atlas memiliki keunggulan unik dalam lanskap teknologi namun selama ini, keterbatasan konektivitas, regulasi yang berbeda-beda, dan kurangnya akses lintas pasar menjadi hambatan bagi startup untuk berkembang secara regional," katanya.
Atlas menjawab tantangan itu dengan membangun platform kolaborasi strategis yang terstruktur.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh empat pendiri menjadi tonggak awal komitmen untuk menyatukan peta jalan inovasi Asia Pasifik.
“Kami membentuk Komite Aliansi untuk menentukan arah strategis dan menjalankan program-program lintas negara,” jelas Faye.
Empat Negara, Satu Visi Inovasi Asia Pasifik
Setiap negara pendiri Atlas membawa kekuatan ekonomi digital yang saling melengkapi yakni Indonesia, dengan proyeksi pertumbuhan 5,2 persen (World Bank, 2024), menjadi pasar digital terbesar di Asia Tenggara.
Vietnam tumbuh cepat sebagai hub manufaktur dan teknologi, dengan prediksi pertumbuhan 6,6 persen, Filipina, dengan pertumbuhan 6,0 persen mempercepat adopsi digital lewat dukungan pemerintah dan sektor jasa sementara Thailand mendorong inovasi lewat transformasi digital nasional, meski hanya tumbuh 2,9 persen.
"Kombinasi kekuatan ini menjadikan Atlas sebagai konsorsium strategis yang potensial dalam menciptakan jalur ekspansi baru bagi startup dan inovator teknologi di kawasan," katanya.
Baca juga: Big Data Jadi Keharusan, Startup Brunei Gandeng Jasa IT Indonesia dalam Ekspansi Bisnis
Untuk merealisasikan misinya, Atlas merancang sejumlah inisiatif utama yakni konvergensi regional berupa pertemuan tatap muka, konferensi, dan kunjungan delegasi di negara-negara anggota; Riset strategis: laporan dan data ekosistem untuk memandu pengambilan kebijakan dan arah inovasi.
Kemudian program akselerasi pasar global: membantu startup menembus dan bertahan di pasar internasional melalui akses ke jaringan investor dan mentor lintas negara.
Tahap kedua aliansi akan dimulai pada kuartal II 2025 dengan membuka keanggotaan baru bagi organisasi dan lembaga yang memiliki visi serupa. Atlas terbuka bagi inkubator, akselerator, venture capital, ruang kerja bersama, hingga lembaga pemerintah yang mendukung inovasi berkelanjutan.
Hasil Kejuaraan Dunia Voli Putra 2025 Hari Ini: Drama 7 Deuce Filipina vs Iran, Prancis Tersingkir |
![]() |
---|
Ambisi Klub Thailand Guncang Dominasi PB Djarum di Turnamen Superliga Junior 2025 |
![]() |
---|
Ranking FIFA Negara ASEAN Terbaru Hari Ini: Timnas Indonesia Resmi Turun, Tetap di Atas Malaysia |
![]() |
---|
Siswa Asal Banten Raih Medali di Ajang Bergengsi International Mathematics Competition di Vietnam |
![]() |
---|
12 Tim Lolos 16 Besar Kejuaraan Voli Dunia Putra 2025, Filipina Menjemput Sejarah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.