5 Perintah Google Dorking Terpopuler: Site untuk Temukan Hasil pada Situs Web Tertentu
Berikut adalah daftar 5 perintah atau operator Google Dorking yang paling populer.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM – Google Dorking, juga dikenal sebagai Google Hacking, adalah teknik yang memanfaatkan operator pencarian tingkat lanjut untuk mengungkap informasi di internet yang mungkin tidak tersedia di pencarian standar.
Mengutip Imperva, strategi ini memanfaatkan algoritma pencarian Google untuk menemukan string teks tertentu dalam hasil pencarian.
Perlu dicatat, meskipun istilah "peretasan" menyiratkan aktivitas ilegal, Google Dorking sepenuhnya legal dan sering digunakan oleh profesional keamanan siber untuk mengidentifikasi potensi kerentanan dalam sistem mereka.
Sejarah Google Dorking
Mengutip Recorded Future, Google Dorking diperkenalkan pada tahun 2002 oleh pakar keamanan komputer Johnny Long.
Sejak saat itu, Google Dorking berkembang pesat, dari teknik yang kurang dikenal menjadi salah satu alat Open Source Intelligence (OSINT) paling populer dalam komunitas keamanan siber dan teknologi informasi.
Penggunaannya meluas berkat kontribusi komunitas yang aktif merumuskan berbagai teknik dan operator pencarian baru.
Kolaborasi ini menghasilkan pencarian yang lebih akurat dan mendalam, menjadikan Google Dorks alat yang sangat efektif untuk penemuan informasi.
Aspek Hukum
Meskipun Google Dorking merupakan alat yang kuat, penggunaannya harus tetap bertanggung jawab dan etis.
Jika digunakan untuk tujuan sah, seperti melakukan penilaian keamanan dengan izin, penggunaannya sepenuhnya legal.
Namun, aktivitas seperti melewati paywall atau halaman otorisasi dapat dianggap melanggar hukum dan termasuk dalam pencurian kekayaan intelektual.
Menggunakan Google Dorks secara etis berarti memiliki niat baik, menghindari akses tanpa izin, dan mematuhi Persyaratan Layanan Google.
Baca juga: WhatsApp Tuding Perusahaan Mata-mata Israel Retas Para Penggunanya Lewat Teknik Zero-Click Hack
Dengan demikian, pengguna terhindar dari masalah hukum.
Perintah Dasar Google Dorking
Perintah-perintah dasar Google Dorking berfungsi sebagai fondasi untuk menyusun kueri pencarian yang lebih spesifik dan efektif.
Berikut adalah lima perintah yang paling populer:
1. site:
Menemukan hasil pada situs web atau domain tertentu.
Contoh:
site:tribunnews.com kunci jawaban
site:go.id sejarah hari pahlawan
2. intitle:
Menemukan kata kunci dalam judul halaman web.
Contoh:
intitle:data privacy
intitle:"index of"
3. filetype:
Menemukan jenis file tertentu seperti PDF, XLS, atau DOC.
Contoh:
filetype:pdf ruu cipta kerja
4. intext:
Mencari kata kunci dalam isi teks halaman web.
Contoh:
intext:makanan khas solo
5. inurl:
Menemukan kata-kata tertentu dalam URL suatu halaman.
Contoh:
inurl:login (Mencari URL yang mengandung kata “login”)
inurl:admin (Mencari URL yang mengandung kata “admin”)
Bahaya Google Dorking
Mengutip imperva.com, meskipun Google Dorking merupakan alat pengumpul informasi yang sangat efektif, teknik ini dapat menimbulkan risiko signifikan jika disalahgunakan.
Google Dorking dapat mengungkap informasi sensitif yang tidak sengaja dipublikasikan secara daring, sehingga berpotensi menyebabkan pelanggaran privasi yang serius.
Sebagai contoh, pelaku kejahatan siber dapat memanfaatkan teknik ini untuk menemukan basis data yang tidak terlindungi atau dokumen pribadi yang seharusnya tidak dapat diakses publik.
Lebih jauh lagi, Google Dorking dapat memperlihatkan kerentanan dalam infrastruktur situs web, menjadikannya sasaran empuk bagi serangan siber.
Tak jarang, peretas menggunakan teknik ini untuk mengidentifikasi celah keamanan dan melancarkan serangan yang ditargetkan.
Akibatnya, Google Dorking berpotensi digunakan dalam berbagai kejahatan siber, seperti pelanggaran data, pencurian identitas, spionase digital, dan bentuk penyalahgunaan informasi lainnya.
Penggunaan Google Dorking oleh individu yang tidak memahami implikasi hukum dan etisnya juga dapat berujung pada pelanggaran undang-undang privasi, atau bertentangan dengan Persyaratan Layanan Google.
Oleh karena itu, penggunaan teknik ini harus dilakukan secara bertanggung jawab dan etis—khususnya dalam konteks penelitian, audit keamanan, atau pengumpulan informasi untuk tujuan yang sah.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Sumber: TribunSolo.com
Eks Pimpinan KPK Bicara Peluang Nadiem Makarim Jadi Tersangka di 2 Kasus Berbeda: Bisa Banget! |
![]() |
---|
Kasus Korupsi di Kemdikbud yang Seret Nama Nadiem Makarim Diusut Kejagung RI dan KPK, Apa Bedanya? |
![]() |
---|
Hotman Paris Dampingi Nadiem Makarim: Dari Cubit Kuping di Masa Kecil ke Tersangka Kasus Chromebook |
![]() |
---|
KPK Buka Peluang Kembali Periksa Nadiem Makarim di Kasus Google Cloud |
![]() |
---|
Nadiem Tersangka, Kejagung Ungkap Chromebook Didorong Meski Pernah Ditolak Era Muhadjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.