Senin, 29 September 2025

Transformasi Digital Aman, Public Key Infrastructure Jadi Pilar Perlindungan Perusahaan

Mayoritas serangan bertujuan untuk mendapatkan hak administratif yang tidak sah, dengan porsi signifikan berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

Istimewa
ILUSTRASI PUBLIC KEY INFRASTRUCTUR - Di tengah meningkatnya serangan siber dan kompleksitas transformasi digital, perusahaan kini mulai menempatkan keamanan digital sebagai prioritas utama. Salah satu solusi yang kian dilirik adalah Public Key Infrastructure (PKI), sistem yang menyediakan kerangka kerja untuk enkripsi, autentikasi, dan tanda tangan digital yang sah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah meningkatnya serangan siber dan kompleksitas transformasi digital, perusahaan kini mulai menempatkan keamanan digital sebagai prioritas utama. 

Salah satu solusi yang kian dilirik adalah Public Key Infrastructure (PKI), sistem yang menyediakan kerangka kerja untuk enkripsi, autentikasi, dan tanda tangan digital yang sah karena perusahaan tidak bisa lagi mengandalkan kata sandi atau sistem keamanan konvensional. 

PKI hadir sebagai tulang punggung dalam melindungi identitas digital, dokumen penting, hingga transaksi online.

Lie Heng, Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia, menegaskan pentingnya solusi PKI yang komprehensif untuk menjawab tantangan keamanan dan identitas digital yang semakin kompleks di berbagai industri.

Baca juga: Perkuat Ketahanan Siber, BSSN Undang Pemangku Kepentingan Seluruh Sektor Strategis di Rakor Nasional

“Apalagi di tengah ancaman keamanan siber yang semakin tinggi dan kompleks. Studi terbaru mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, Indonesia menghadapi sekitar 2,5 miliar serangan siber, dengan rata-rata 158 serangan per detik,” kata Lie Heng dalam pernyataan tertulis, Kamis (24/4/2025).

Jumlah tersebut, lanjutnya, meningkat tajam sebesar 619,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. 

Mayoritas serangan bertujuan untuk mendapatkan hak administratif yang tidak sah, dengan porsi signifikan berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Tren ini menekankan perlunya langkah-langkah keamanan yang komprehensif dan kolaborasi erat antar pemangku kepentingan untuk melindungi lanskap digital Indonesia dari ancaman yang semakin canggih,” ujarnya, dalam acara pengumuman kerja sama antara PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) dan eMudhra.

Kolaborasi tersebut menghadirkan solusi PKI yang dirancang untuk menjawab kebutuhan berbagai perusahaan dari sektor-sektor utama seperti perbankan, jasa keuangan dan asuransi (BFSI), telekomunikasi, pemerintahan, hingga manufaktur.

“Kemitraan ini memberikan solusi PKI yang sangat penting untuk memitigasi risiko siber yang terus meningkat,” tambah Lie Heng.

Solusi dari eMudhra menawarkan layanan satu atap mulai dari penerbitan sertifikat untuk kebutuhan publik, privat, pengguna akhir, situs web, dan perangkat, hingga otentikasi dan otorisasi dengan tanda tangan digital atau elektronik. 

Solusi ini juga mencakup manajemen dan otomatisasi sertifikat secara operasional.
Selain itu, eMudhra menawarkan fleksibilitas tinggi untuk menyesuaikan solusi dengan kebutuhan masing-masing organisasi, termasuk pengaturan dan penyebaran Sertifikat SSL, serta kesesuaian dengan standar regulasi di Indonesia.

“Kemitraan kami dengan eMudhra merupakan respons langsung terhadap tantangan keamanan siber yang meningkat. Kami ingin menghadirkan solusi keamanan digital yang inovatif dan kompetitif di pasar Indonesia,” tegas Lie Heng.

Ia menambahkan, kerja sama ini juga akan membuka peluang memperluas jaringan mitra dan cakupan pasar SMI di Tanah Air.

Michael Tanong, Presiden Direktur eMudhra Indonesia, menegaskan komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi keamanan digital mutakhir yang dapat melindungi infrastruktur penting dan membangun ketahanan organisasi.

“Kehadiran kami di Indonesia memiliki potensi besar untuk mengubah berbagai sektor industri. Kami ingin menghadirkan Standar Emas Keamanan Siber dalam proses otentikasi dan otorisasi, mendorong interaksi digital yang aman dan lancar, serta memberdayakan individu, bisnis, dan pemerintah untuk berkembang dalam masyarakat digital yang terintegrasi penuh,” tutur Michael. (Eko Sutriyanto)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan