Tampilan Mirip Twitter, Aplikasi Bluesky Makin Disukai Pengguna Media Sosial
Dengan tampilan mirip Twitter, popularitas aplikasi Bluesky terus melejit meski saat ini masih dalam fase ujicoba.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Sejak dirilis pada 17 Februari kemarin, nama Bluesky mulai menjadi perbincangan hangat para pengguna sosial media.
Bahkan sejak peluncurannya aplikasi ini sukses diunduh sebanyak 2.000 kali oleh pengguna Appstore dan Playstore.
Dengan tampilan mirip Twitter, popularitas aplikasi Bluesky terus melejit meski saat ini masih dalam fase ujicoba.
Halaman login dan tampilan highlight Bluesky menampilkan ilustrasi langit berwarna biru dengan awan mirip seperti sosial media Twitter milik Elon Musk.
Dari segi fitur Bluesky juga turut menyematkan tombol untuk like, me-retweet, dan tombol membalas cuitan yang sekilas sama dengan Twitter.
Bagian tampilan halaman profil lagi-lagi Bluesky menjiplak konsep Twitter dengan menyematkan ukuran foto profil berbentuk lingkaran dilengkapi keterangan jumlah pengikut dan diikuti.
Kendati mirip dengan Twitter, namun Jack Dorsey pendiri Bluesky mengklaim aplikasi besutannya menjadi media sosial dengan tampilan percakapan yang paling ringan dan terdesentralisasi diantaranya para pesaingnya.
Ini karena aplikasi Bluesky dirancang dengan jaringan komunikasi atau protokol bernama AT Protocol (Authenticated Transfer Protocol) yang dipadukan dengan teknologi berbasis blockchain.

Melalui sistem tersebut, aplikasi Bluesky juga memiliki karakter penulisan yang lebih banyak dengan maksimal 256 kata, seperti yang dikutip dari Techcrunch.
Kelebihan ini yang membuat para pengguna Twitter mulai berpaling menggunakan Bluesky. Bahkan Bluesky digadang-gadang sebagai solusi atas kegagalan Twitter.
Jack Dorsey tak menjelaskan mengapa tampilan Bluesky dibuat agak sedikit mirip dengan Twitter, namun menurut informasi yang beredar ini terjadi karena Dorsey sendiri merupakan mantan CEO Twitter.
Aplikasi Bluesky awalnya diinkubasi di Twitter mulai tahun 2019 ketika Jack Dorsey masih menjabat sebagai CEO.
Namun setelah Twitter mengalami guncangan akibat PHK massal dan penutupan sejumlah kantor pasca diakuisisi Elon Musk.
Efek Flexing pada Mental Anak Muda Menurut Psikolog, Sulit Bersyukur |
![]() |
---|
Amnesty Soroti Ketergantungan Pakistan pada Teknologi Pengawasan, Privasi Warga Terancam |
![]() |
---|
Soal Mencuatnya Ide 1 Orang Miliki 1 Akun, PAN Singgung Konsekuensi dalam Proses Demokrasi |
![]() |
---|
Pria Bertato di Padalarang Bandung Nyaris Dihakimi Massa, Diduga Lakukan Pencabulan Anak |
![]() |
---|
Netizen Heboh Video Prabowo dan Gibran Diputar Sebelum Film Mulai di Bioskop |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.