Selasa, 30 September 2025

Badai PHK

Penjualan PC Seret, Dell Technologies Pecat 6.650 Pekerja

Dell mengetatkan kebijakan dengan memangkas jumlah karyawan, demi mencegah kebangkrutan ditengah ancaman resesi.

Futurum Research
Dell Technologies Inc mengumumkan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan menghilangkan sekitar 6.650 staff atau sekitar 5 persen dari totalnya tenaga kerja globalnya, pada Senin (6/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Dell Technologies Inc mengumumkan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan menghilangkan sekitar 6.650 staff atau sekitar 5 persen dari totalnya tenaga kerja globalnya, pada Senin (6/2/2023).

Dalam siaran pers yang dilakukan Dell, pihaknya menjelaskan bahwa pemecatan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menekan pembengkakan biaya operasi, selama satu tahun terakhir.

Akibat dari persaingan ketat antar para produsen teknologi yang diperparah dengan menurunnya penjualan PC atau perangkat komputer di pasar global, hingga Dell mengalami krisis cadangan kas.

Baca juga: Jaga Keberlangsungan Bisnis, Pinterest Lakukan PHK Terhadap 150 Karyawan

Munculnya tekanan ini lantas mendorong Dell untuk mengetatkan kebijakan dengan memangkas jumlah karyawan, demi mencegah kebangkrutan ditengah ancaman resesi.

“Perusahaan sedang mengalami kondisi pasar yang terus terkikis dengan masa depan yang tidak pasti," tulis co-Chief Operating Officer Jeff Clarke dalam sebuah memo kepada karyawan.

Dell tak menjelaskan divisi mana saja yang akan terdampak pemecatan tersebut, namun melansir dari Reuters selain melakukan PHK Dell recananya akan memangkas gaji karyawan, memotongan sejumlah anggaran produksi, serta menunda perekrutan demi menekan pembengkakan biaya lebih lanjut.

Adanya PHK ini semakin mengisyaratkan bahwa industri teknologi di Amerika kini tengah diguncang kemerosotan tajam. Tak hanya itu PHK yang dilakukan Dell juga menambah jumlah pengangguran di AS, hingga meloncat mencapai level tertinggi lebih dari dua tahun.

Lebih lanjut, aksi PHK seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan raksasa teknologi AS. Sebelumnya sejumlah perusahaan dilaporkan telah menghilangkan hampir 44.000 posisi hanya kurun waktu dalam 30 hari terakhir, diantaranya

· Microsoft

Raksasa teknologi asal AS ini mengumumkan langkah pemecatan terhadap 10.000 karyawan dari divisi teknik pada awal Januari 2023. Langkah tersebut diambil agar perusahaan dapat memangkas biaya tinjauan operasi tahunan guna mengurangi dampak kontraksi ditengah krisis ekonomi global. Mengingat selama kuartal ketiga laporan penjualan Microsoft hanya naik 2 persen, jadi pendapatan paling lambat sejak tahun fiskal 2017.

· ShareChat

ShareChat, sebuah platform berbagi video pendek yang didukung oleh Google dan Temasek mengumumkan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 20 atau 400 karyawan asal India. Dengan pemangkasan ini nantinya biaya pengeluaran terkait tinjauan operasi tahunan dapat dialihkan untuk meningkatkan pemasaran, infrastruktur, dan monetisasi perusahan.

Baca juga: Merugi Rp 26 Triliun, Philips PHK 6.000 Karyawan Mulai Pekan Ini

· Verily

Anak perusahaan Google yang bergerak di bidang kesehatan Verily, juga bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15 persen atau sekitar 240 karyawan pada awal 2023.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved