Minggu, 5 Oktober 2025

Masuki Era Metaverse, Motivator hingga Politisi Saling Berlomba Ciptakan Dunia Virtual Baru  

alam dunia Metaverse, orang menggunakan avatar untuk mewakili diri mereka sendiri, berkomunikasi satu sama lain dan secara virtual membangun komunitas

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Capture zoom meeting
Motivator Arvan Pradiansyah dalam virtual press conference 'Happiness on Metaverse', Minggu (9/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Metaverse saat ini dianggap sebagai evolusi berikutnya dari internet dan dikenal sebagai suatu teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang memungkinkan setiap orang untuk berinteraksi secara virtual dengan orang lain.

Istilah ini dikenal setelah jejaring sosial Facebook mengubah nama perusahaannya menjadi Meta pada Oktober 2021.

Perusahaan mengumumkan rencana untuk menghabiskan 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk teknologi demi membangun visinya tentang metaverse.

Karena dianggap sebagai evolusi selanjutnya dari internet, maka Metaverse akan mengambil banyak bentuk, termasuk game, komunitas online, dan pertemuan bisnis di mana orang-orang berkolaborasi melalui faksimili digital atau avatar diri mereka sendiri.

Lalu apa itu Metaverse?

Dikutip dari laman www.techtarget.com, Senin (10/10/2022), konsep Metaverse bukan merupakan hal yang baru dan pertama kali dijelaskan dalam novel Snow Crash yang dipublikasikan pada 1992.

Beberapa perusahaan kemudian mengembangkan komunitas online berdasarkan konsep tersebut, terutama Second Life, yang dirilis pada 2003.

Baca juga: Sambut Metaverse,  Lenovo Rilis Headset Thinkreality VRX

Dalam dunia Metaverse, orang menggunakan avatar untuk mewakili diri mereka sendiri, berkomunikasi satu sama lain dan secara virtual membangun komunitas.

Mata uang digital pun digunakan dalam Metaverse untuk membeli pakaian atau senjata dan perisai terkait video game dan banyak barang lainnya.

Para pengguna juga dapat melakukan perjalanan virtual melalui Metaverse untuk hanya sekadar bersenang-senang tanpa tujuan menggunakan headset dan pengontrol realitas virtual.

Novel Snow Crash lebih merupakan pandangan dystopian tentang masa depan dan tidak menempatkan Metaverse secara positif.

Penulisnya, Neal Stephenson menciptakan istilah Metaverse sebagai semacam internet berbasis realitas virtual generasi berikutnya.

Salah satu cara untuk mencapai status dalam Metaverse ala Stephenson adalah dengan keterampilan teknis, yang diwakili oleh kecanggihan avatar pengguna.

Ready Player One yang ditulis oleh Ernest Klein adalah novel lain yang membantu mempopulerkan ide Metaverse.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved