Selasa, 30 September 2025

Mengenal Provider Tri, Sejarah Awal Berdirinya hingga Merger dengan Indosat Ooredoo

Berikut sejarah awal berdirinya Provider Tri, hingga merger dengan Indosat Ooredoo dan menghasilkan operator seluler terbesar kedua di Indonesia.

Penulis: Lanny Latifah
Tribunnews/Muhammad Barir
Sinyal data tri di beberapa daerah mendadak hilang pada Selasa (28/6/2022), saat ini sedang ada pemeliharaan jaringan. Mengenal Provider Tri, lengkap dengan sejarah awal berdirinya hingga merger dengan Indosat Ooredoo. 

Pada tahun 2006, nama perusahaan diubah menjadi PT Hutchison CP Telecommunications (HCPT), dan manajemen sendiri menyatakan bahwa mereka siap untuk meluncurkan layanan mereka pada tahun tersebut.

Namun, baru pada tanggal 29 Maret 2007 layanan 3G perusahaan ini (diberi nama 3 atau Tri) diluncurkan dengan wilayah jangkauan awalnya terbatas di Jakarta.

Tri kemudian berkembang dengan cepat, dan hingga pada Juli 2007, perusahaan ini sudah beroperasi di 67 kota di Jawa dan Bali.

Kemudian meluaskan operasionalnya pada Agustus 2007 ke pulau Sumatera serta ke Kalimantan dan Sulawesi pada akhir 2008.

Pada tahun 2009, Tri menjadi salah satu sponsor tur Asia Manchester United, dan akhirnya dijadikan salah satu sponsor resmi Manchester United.

Pada Februari 2013, Garibaldi Thohir bekerjasama dengan Northstar Pacific (perusahaan yang dimiliki oleh Patrick Sugito Walujo dan Glenn Sugita serta terafiliasi dengan TPG Capital) membeli 35 % saham milik Charoen Pokphand Group di PT Hutchison CP Indonesia.

Dalam transaksi ini, saham Hutchison juga mengalami perubahan dengan meningkat menjadi 65 % (dengan membeli 5 % saham Charoen Pokphand).

Dengan adanya perubahan kepemilikan saham, maka nama perusahaan PT Hutchison CP Telecommunications (HCPT) diubah menjadi PT Hutchison 3 Indonesia pada 10 April 2013.

Lewat proses penyuntikan dana, Tri menjadi salah satu unit bisnis terbesar Hutchison, dengan menyumbang sebesar 64 % dari jumlah pelanggannya di Asia.

Pada 30 Maret 2016, Tri meluncurkan jaringan 4G LTE di Batam, Makassar, Pontianak, Jakarta, Bandung, dan Denpasar.

Hingga 30 Juni 2012, Hutchison 3 telah memiliki 21 juta pelanggan dan menguasai pasar hingga 10 % .

Kemudian pada 2020, pihak Tri menyatakan mereka sudah memiliki 44.000 BTS 4,5G dan berencana menambah 6.000 lagi di seluruh Indonesia.

Pada 29 Desember 2020, pemilik Indosat, Ooredoo menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pemilik Tri, CK Hutchison Holdings untuk menggabungkan perusahaan mereka.

Kedua induk perusahaan resmi mengumumkan kesepakatan merger mereka pada 16 September 2021.

Indosat menjadi perusahaan yang menerima penggabungan dari PT Hutchison 3 Indonesia, dengan namanya berganti menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk, dan Ooredoo maupun CKHH akan menjadi pemegang saham bersama mayoritas di perusahaan hasil merger sebesar 50-50 % .

Baca juga: Jaringan Tri Hilang dan Jadi Trending di Twitter, Ini Cara Mengatasi agar Internet Lancar Kembali

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved